Mohon tunggu...
Faizatul Millah
Faizatul Millah Mohon Tunggu... Mahasiswa - mahasiswa

hobi saya memasak, di web ini saya akan berbagi tulisan artikel dan essay

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Tuntutlah Ilmu walau Sampai Ke Negeri Cina

29 November 2024   23:54 Diperbarui: 29 November 2024   23:54 69
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

 Tetapi, orang atau masyarakat yang lain tidak akan mendapatkan ganjaran atau pahala mereka sedikitpun secara langsung. Berbeda dengan ilmu; ia akan bermanfaat jauh melampui si pelaku itu sendiri, sampai pada orang yang mendengarnya, atau membacanya. Ilmu tidak mengenal ikatan, tidak pula mengakui adanya dinding dan jurang pemisah.

 Lebih-lebih pada zaman kita sekarang, ketika ilmu tersebar luas melalui radio dan televisi yang dapat ditangkap dalam beberapa detik dan bahkan dalam seketika itu juga para pendengar dan para penonton yang ada diberbagai tempat dapat menyaksikan dan mendengarkanya. 

Yang kedua, yaitu Ilmu tidak akan terputus meski telah meninggal dunia. Ilmu itu tidak akan terputus lantaran berahirnya hayat atau kehidupan, dengan kata lain ilmu tidak akan mati dengan kematian pemiliknya. Tetapi bagi orang yang melaksanakan shalat, atau berpuasa, membayar zakat, berhaji, berumroh, bertasbih, bertahlil, berzikr, dan bertakbir, semua amal tersebut akan mendapat balasan dari allah SWT. 

Namun balasan tersebut akan terputus lantaran selesai atau berakhirnya amal tertentu. Adapun ilmu, ia akan terus berpengaruh dalam kehidupan seseorang selama orang tersebut masih memanfaatkan ilmunya. Hal ini sesuai dengan sabda Rasulullah yang artinya "Apabila seorang keturunan Adam meninggal dunia maka terputuslah amalnya kecuali dari tiga hal: shadaqah jariyyah, atau ilmu yang bermanfaat, atau seorang anak shalih yang mendo'akannya."

Dengan begitu kita dapat mengetahui betapa besarnya kebaikan yang akan diperoleh orang yang berilmu yang berupa pahala dan kebaikan-kebaikan yang banyak. Dan pahala tersebut akan senantiasa mengalir kepadanya tanpa terputus selama ilmunya disampaikan dan di amalkan oleh murid-muridnya dari generasi ke generasi selanjutnya, dan selama kitab-kitabnya dan tulisan-tulisannya dimanfaatkan oleh para hamba di berbagai negeri, dan seperti inilah pahala dan ganjaran orang yang berilmu akan tetap sampai kepadanya setelah kematiannya dengan sebab ilmu yang telah dia tinggalkan untuk manusia, di mana mereka mengambil manfaat terhadap ilmunya. 

Yang ketiga, Ilmu merupakan tanda kebaikan seorang hamba. Ketika seorang abdu hamba diberikan kemudahan untuk memahami dan mempelajari ilmu syari, itu menunjukkan bahwa Allah telah menghendaki kebaikan atas hamba tersebut, dan telah membimbingnya menuju kepada hal-hal yang diridhai oleh-Nya. Kehidupannya menjadi sangat berarti, masa depannya juga menjadi cemerlang, dan kenikmatan yang tak pernah dirasakan di dunia pun akan diraih oleh nya. Yang keempat, Orang yang berilmu akan ditinggikan derajatnya oleh Allah. Hal ini sesuai dengan firman Allah QS. Al-Mujadalah ayat 11 yang berbunyi :  

Artinya : "Wahai orang-orang yang beriman, apabila dikatakan kepadamu "Berilah kelapangan di dalam majelis-majelis," lapangkanlah, niscaya Allah akan memberi kelapangan untukmu. Apabila dikatakan, "Berdirilah," (kamu) berdirilah. Allah niscaya akan mengangkat orang-orang yang beriman di antaramu dan orang-orang yang diberi ilmu beberapa derajat. Allah Maha teliti terhadap apa yang kamu kerjakan". 

 Di tinggikan derajatnya dengan beberapa derajat, hal ini menunjukkan bahwa besarnya keutamaan, dan ketinggian di sini mencakup ketinggian maknawiyyah di dunia dengan tingginya kedudukan dan bagusnya suara yang artinya banyak dibicarakan orang dengan kebaikan dan mencakup pula ketinggian hissiyyah yang artinya dirasakan oleh tubuh dan panca indera di akhirat dengan tingginya kedudukan di surga.

Yang kelima, menuntut ilmu merupakan ibadah dan akan dipermudah jalan untuk menuju surge. Menuntut ilmu merupakan ibadah, bahkan merupakan Ibadah yang paling agung dan paling utama, sehingga dengan itu pula Allah menjadikannya sebagai bagian dari jihad membela agama Allah. Hal ini sesuai dengan firman Allah dalam surat At Taubah ayat 122

 

Artinya : " tidak sepatutnya bagi mumin itu pergi semuanya (medan perang), mengapa tidak pergi dari tiap-tiap golongan diantara mereka beberapa orang untuk memperdalam pengetahuan mereka tentang agama dan untuk memberi peringatan pada kaumnya apabila mereka telah kembali kepadanya supaya mereka itu dapat menjaga dirinya".  

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun