"Kau kenapa ada disini?!"
Masih kaget, Levi bahkan tidak sempat berdiri dari bangku. Sementara Hange, dengan ceria mengeluarkan sepucuk surat dari dalam tasnya. Levi hapal logo itu. Erwin Smith, si kepala bidang patogen laboratorium sempat mengumumkan akan mengundang beberapa peneliti jenius dari negara lain untuk bergabung pada proyek ini. Ternyata salah satunya Hange Zoe.
Santai, Hange melangkah masuk ruangan kerja pribadi Levi yang luas. Berlaga pemilik ruangan pribadi, ia duduk di sofa panjang yang ada di sana. Tumpang kaki, kemudian berkelakar.
"Coba tebak?! Aku satu tim denganmu loh! Eh. Itu aku yang minta sih. Hahahaha!"
"..."
"Oh iya. Terus aku juga selama proyek ini akan ikut tinggal di apartemenmu Levi! Soalnya aku tidak bisa tidur di satu apartemen sendirian. Eh, aku sudah pernah cerita kan dulu aku melihat hantu?"
"..."
"Barang-barangku sudah di apartemenmu juga sih. Tadi pas sampai di Paris aku langsung ke tempatmu. Jangan tanya gimana aku bisa masuk, orang seperti mu sih sudah pasti password rumahnya satu-satu-satu-satu. Eh, tebakanku benar. Hahaha!"
"..."
"Oh iya. Aku harus minta maaf. Pemanggang roti mu tadi rusak. Aku salah pencet tombol saat bikin roti bakar. Soalnya aku lapar. Harap di maklum. Bahasa prancisku masih miskin. Tapi kau sih tidak akan marah yah? Hehe. Eh tenang tenang. Tumpahan selai rotinya sudah kubersihkan kok. Astaga Levi kau tidak rubah yah. Tempatmu bersiiiihhh sekali. Aku yang perempuan jadi insecure."
"..."