Mohon tunggu...
Faizal Chandra
Faizal Chandra Mohon Tunggu... Relawan - Guru Matematika

terus belajar dan terus belajar untuk menjadi lebih baik dari sebelumnya

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Kisah di Penghujung Malam

24 Desember 2022   20:59 Diperbarui: 24 Desember 2022   21:02 118
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.


Haii.. Rembulan, sedang apa engkau di sana?
Sesibuk apa dikau hingga tak kunjung memberi kabar?

Bukannya aku terbelenggu waktu, tapi mencoba bertolak nestapa dalam deretan rindu

Kalau memang itu alasanmu, ku tau kita memang sedang berjarak tuk mencapai asa nan cita sebagai bekal kita hidup berdua

Aku menyalahkan jeda mengapa selisih angka pada rangkaian kita semakin getir
Aku menyalahkan jarak yang begitu hebat karena memang benar-benar tak bisa diralat

Ku tak ingin engkau menyalahkan apapun karena ini ikhtiar tuk kita berdua mengarungi bahtera asmaraloka

Dan biarkan kuletakkan sajak rasa dalam bahtera kita
Meskipun rasa maupun karsa yang tak pernah fasih mengeja
Rasa ini yang abadi sepanjang masa

Merajutnya hingga tutup usia

Menerpa gelagat abadi beraroma fiksi

Berwujud aksioma yang penuh inspirasi

Di antara mimpi-mimpi yang paling murni
Senyawa dalam aliran nadi yang bernilai tinggi

Menembus batas tuk wujudkan mimpi berwujud aksi

Melakukan segala tahapan demi langkah mempertahankan sebuah biduk yang kita kokohkan
Mengarungi bahtera yang kita targetkan sebagai pencapaian

Tak lupa munajat di sepertiga malam tuk kokohkan kapal agar mampu mengarungi luasnya samudra

Dan kutorehkan bait suci di antara ombak yang menggerus genangan

Kupintal awan tuk selipkan doaku kepada pemilikmu
Kuukir dalam pori-pori kanvas merapal namamu


Hingga terdengar senandung awan yang kau simpan di pori-pori kanvas itu,
mahir menyejukkan panasnya kehidupanku yang bercabang lika-liku

Hujan pun turun tuk menyiram bibit rasaku tanpa ambigu.


Malang-Blitar, 6 September 2020

(Salah satu puisi berbalas dari saya dan asfira yang termuat di buku "Senarai Asmaraloka") 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun