Mohon tunggu...
Faizal Chandra
Faizal Chandra Mohon Tunggu... Relawan - Guru Matematika

terus belajar dan terus belajar untuk menjadi lebih baik dari sebelumnya

Selanjutnya

Tutup

Cerita Pemilih Pilihan

Menyoal Pesta Demokrasi Tahun Ini, Perlu Tidaknya Dilakukan Evaluasi?

18 April 2019   11:17 Diperbarui: 18 April 2019   11:38 72
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
himbauan dari HMJ jurusan saya (dok.pri)

"Quick Count dan Real Count"

Jam 5 sore kemarin beberapa lembaga survey di Indonesia mengeluarkan hasil quick count mereka masing-masing dan banyak lembaga survey menyatakan bahwa Pak Jokowi dan Kyai Ma'ruf Amin menang pada Quick Count, lalu pada konferensi press tadi malam mengeluarkan pernyataan untuk tetap tenang dan menunggu hasil real count. 

Di pihak Pak Prabowo dan Sandiaga juga mengeluarkan pernyataan jika menang 60 % suara dan yakin bahwa menang pada real count nanti...?

Bagaimana menurut Anda semua, siapakah yang akan menang pada real Count?

"Rakyat Indonesia sudah mencalonkan 2 Paslon (Pasangan Calon) yang terbaik pilihan bangsa"

Ini adalah pernyataan yang dikeluarkan oleh salah satu juru kampanye dari salah satu calon presiden dan wakil presiden. Pernyataan tersebut membuat saya sendiri merasa bingung dan heran. 

Pemilu tahun ini seakan-akan dibuat sedemikian sehingga menjadi pertarungan ulang 2 pasangan calon. Seperti yang kita ketahui bersama bahwa sejatinya pilpres diadakan setelah pileg. 

Jadi setelah mengetahui perolehan suara pada pileg maka dapat ditentukan siapa uang layak mencalonkan presiden dan wakil presiden melalui koalisi partai. 

Hal ini membuat pilpres menjadi milik partai. Saya sendiri pernah berselancar untuk mencari informasi apakah presiden boleh independen Ternyata para elite partai menolak usulan presiden boleh independen karena suatu hal yang masih dirahasiakan. 

Entah kenapa saya sangat berkeinginan untuk adanya calon presiden yang independen walaupun Peluang nya sangat kecil dan Sulit karena harus mengumpulkan 10 % suara dan KTP warga negara Indonesia. 

Misalnya 100 juta maka harus mengumpulkan 10 Juta KTP. Bagaimana menurut anda, setujukah jika ada calon presiden yang independen?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerita Pemilih Selengkapnya
Lihat Cerita Pemilih Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun