Tuliskan kosakata yang ingin Anda latih di kolom Baca dan minta anak Anda untuk melihat huruf-huruf pembentuk kata tersebut. Kemudian, anak akan menyusun kata tersebut di kolom Susun menggunakan balok huruf. Terakhir, minta ia untuk coba menuliskan kata tersebut di kolom Tulis sambil membacakannya dengan lantang.
6. Ketukan jari
Menggunakan ketukan jari saat mengeja huruf mengajarkan anak untuk merasa, meraba, dan mendengar bagaimana huruf-huruf tertentu bisa membentuk satu kata, beserta bunyi keseluruhannya.
Misalnya, kata "Budi". Minta anak untuk mengetukkan jari telunjuk ke ibu jarinya saat mereka mengucapkan huruf "b", ketukkan jari tengah dengan ibu jari saat mengucapkan huruf "d", jari manis dengan ibu jari saat mengucapkan "u", dan kelingking untuk huruf "i".
7. Bantuan gambar
Untuk beberapa anak, mengingat kata akan lebih mudah jika mereka menghubungkannya dengan suatu gambar. Berikut salah satu cara untuk menyiasatinya:
Tuliskan kata yang ingin dilatih pada kedua sisi kertas, misalnya kata "dua". Pada satu sisi, Anda bersama si kecil bisa menggambar langsung pada kata tersebut (misalnya, menambahan dua buah mata di atas huruf U untuk menggambar wajah tersenyum atau menggambar angsa yang melambangkan bentuk angka "2").Â
Menggunakan kata berilustrasi ini, latih anak untuk mengasosiasikan kata tersebut dengan gambar dan huruf-huruf pembentuknya dua pasang mata untuk mewakili kata "dua". Ketika anak Anda mulai lancar untuk membaca dengan cepat dan lebih mudah, alihkan latihan ke sisi lainnya dimana hanya ada teks kata "dua".
8. Buat dinding kosakata
Untuk kata-kata yang sering terlihat atau dipakai dalam sebuah kalimat utuh, misalnya "saya", "di", "ke", "dari", dan cetaklah kata-kata ini dalam ukuran besar dan berwarna-warni, kemudian tempelkan dalam urutan alfabetik di dinding kamar anak Anda.
Secara otomatis bisa mengenali sejumlah kosakata dapat membantu anak lebih cepat tanggap, menjadi pembaca yang lebih lancar. Paparan yang berulang adalah kunci sukses untuk Anda berdua.