Pada periode ini, tafsir modern di Indonesia terus berkembang dengan karya-karya yang lebih holistik dan berfokus pada konteks sosial-budaya Indonesia. Contoh karya-karya tafsir modern kontemporer adalah Tafsir al-Mishbah: Pesan dan Keserasian Ayat-Ayat al-Qur'an, yang menafsirkan seluruh Al-Qur'an dengan menggunakan metodetematik dan berfokus pada konteks sosial-budaya Indonesia.
4. Karakteristik Tafsir Modern Indonesia
   Tafsir modern di Indonesia biasanya menggunakan metodetematik dan menafsirkan seluruh Al-Qur'an. Karya-karya tafsir modern juga berfokus pada konteks sosial-budaya Indonesia dan menggunakan bahasa daerah atau bahasa Indonesia. Tafsir modern di Indonesia juga menunjukkan adanya pengaruh dari berbagai ajaran Islam lainnya, seperti tauhid, fiqh, tasawuf, dan lain-lain.
Karakteristik tafsir modern di Indonesia dapat dilihat dari beberapa aspek berikut:
- Hermeneutis dan Epistemologis:
   Tafsir modern di Indonesia memiliki karakteristik hermeneutis yang lebih menekankan pada aspek epistemologis-metodologis. Hal ini dilakukan agar menghasilkan pembacaan yang produktif akan Al-Qur'an dan bukannya pembacaan repetitif atau ideologis-tendensius.
- Kontekstual dan Berorientasi pada Spirit Al-Qur'an:
   Tafsir modern di Indonesia juga kontekstual dan berorientasi pada spirit Al-Qur'an. Pembacaan ayat Al-Qur'an dilakukan dari berbagai keilmuan (interdisipliner) dengan memanfaatkan perangkat keilmuan modern seperti filsafat, semantik, antropologi, sosiologi, sains, dan lain-lain.
- Penggunaan Metode dan Pendekatan:
   Tafsir modern di Indonesia menggunakan berbagai metode dan pendekatan, seperti metodetematik dan sistematis, serta penggunaan berbagai metode dan pendekatan seperti ijmaly, Tahli>li, adab al-ijtimi, lughawi, dan lain-lain.
- Pengaruh Sosio-Politik dan Budaya:
   Pengaruh sosio-politik dan budaya dalam penafsiran Al-Qur'an juga terlihat. Misalnya, karya tafsir yang memahami Al-Qur'an dalam konteks sosial dan budaya Indonesia, seperti "Wawasan al-Qur'an" (1996) oleh Quraish Shihab, memperlihatkan bagaimana tafsir modern mempertimbangkan konteks budaya dan sosial dalam penafsiran.
- Penggunaan Berbagai Sumber:
    Tafsir modern di Indonesia juga menggunakan berbagai sumber, seperti hadis-hadis, kisah-kisah, dan ayat-ayat Al-Qur'an, serta memanfaatkan perangkat keilmuan modern seperti filsafat, semantik, antropologi, sosiologi, sains, dan lain-lain.
- Penggunaan Model Sosial Kemasyarakatan:
    Tafsir modern di Indonesia juga menggunakan model sosial kemasyarakatan (adabi ijtima'ie) yang mempertimbangkan konteks sosial dan budaya dalam penafsiran Al-Qur'an.
   Dengan demikian, karakteristik tafsir modern di Indonesia menampilkan karya-karya tafsir yang lebih sistematis dan metodetematik, serta mempertimbangkan konteks sosial dan budaya dalam penafsiran Al-Qur'an.