Mohon tunggu...
Faiza Naufalia Azzahra
Faiza Naufalia Azzahra Mohon Tunggu... Lainnya - sejatinya kita hidup tidak untuk menyenangkan orang lain

Mahasiswa Ilmu Komunikasi UIN Sunan Kalijaga (21107030055)

Selanjutnya

Tutup

Trip

Berjalan Menyusuri Padatnya Malioboro setelah Pandemi

12 Juni 2022   21:27 Diperbarui: 13 Juni 2022   00:50 211
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

(dokpri)
(dokpri)

Banyak sekali hal yang bisa kita temui dan kunjungi saat berada di Malioboro. Tak banyak yang tahu di Malioboro juga terdapat pasar antik yaitu pasar yang menjual barang - barang antik atau barang - barang yang sudah lama. Bagi para pecinta barang antik akan sangat senang jika mengunjungi pasar antik tersebut.

Tak hanya itu bagi kalian yang ingin mencari segala jenis batik bisa mengunjungi pasar Beringharjo yang lokasinya masih di Malioboro pada bagian sebelah barat dekat dengan benteng Vredeburg. Pasar inipun tak kalah ramainya dengan jalanan Malioboro, walaupun akan macet - macetan saat berjalan kalian akan menemukan beragam batik yang bisa kalian beli. Tak hanya baju tetapi juga terdapat sandal, tas dan barang lainnya dengan motif batik.

Bagi kalian yang tak ingin panas - panasan jangan khawatir Malioboro juga memiliki mall yang sangat bagus dengan menjual berbagai barang didalamnya, kalian juga bisa menikmati makanan yang dijual didalam mall Malioboro.

Yang terakhir ini adalah hal yang paling unik sekaligus hal baru yang terdapat pada Malioboro yaitu teras Malioboro. Teras Malioboro merupakan tempat khusus yang disediakan bagi para pedagang kaki lima yang berada di sepanjang jalan Malioboro. Jadi, para penjual yang berada disepanjang jalan  

Malioboro dialihkan tempatnya untuk berjualan di teras Malioboro. Teras Malioboro ini terdapat 2 tempat yaitu teras Malioboro 1 dan teras Malioboro 2. Selain mengobati rasa rindu akan Malioboro para pengunjung yang datang  dari jogja maupun dari luar kota  sangat semangat sekali mengunjungi teras Malioboro yang menjual aneka pakaian hingga makanan.    Teras Malioboro ini dibangun pada akhir-akhir pandemi dan sangat ramai dikunjungi saat pandemi covid ini berakhir.

Awal pembangunan teras Malioboro ini sempat menimbulkan pro dan kontra karena, ada yang berpendapat bahwa jika para penjual di sepanjang jalan Malioboro di pindahkan akan menghilangkan suasana tersendiri dari Malioboro, tetapi hal tersebut tidak menjadi perdebatan yang panjang karena setelah berhasilnya didirakan teras Malioboro pun tetap ramai dikunjungi dan membuat suasana baru dari Malioboro.

Stand untuk penjualan barang barang dan makanan pun dipisahkan agar para pengunjung tidak kebingungan dan membuat para pengunjung lebih nyaman saat berkeliling di teras Malioboro.  Pada sore hari terkadang terdapat hiburan keroncongan di teras Malioboro yang semakin menarik perhatian para pengunjung

Hadirnya teras Malioboro ini sekaligus menjadi simbol dari semangat para pedagang untuk tetap terus berjualan karena selama masa pandemi mereka sangat terpuruk akibat sedikitnya pengunjung yang hadir.

Akhirnya selama 2 tahun melewati gelapnya dunia pandemi rakyat Indonesia mulai bisa menjalani aktivitas dengan biasa lagi. Banyak hal yang bisa kita petik dari pandemi ini, salah satunya yaitu  kita tidak boleh putus asa dalam segala keadaan dan harus terus bertahan hidup apapun alasannya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun