Mohon tunggu...
Faiz Romzi Ahmad
Faiz Romzi Ahmad Mohon Tunggu... Wiraswasta - Mahasiswa di Perguruan Tinggi Islam di Banten

Menulis adalah tanda bahwa kau pernah hidup

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Empat Mata dengan Cak Dlahom

6 Agustus 2019   11:40 Diperbarui: 6 Agustus 2019   13:17 92
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dullah menjawab semua arahan dari Cak Dlahom dengan seraya memuji Allah

“Subhanallah, masya Allah, laailaha ilallah…”

“Dul, jika kalimat-kalimat suci itu diucapkan oleh orang kafir, ia berubah jadi beriman, tapi kalau kalimat itu diucapkan oleh seorang sepertimu, kau berubah dari mukmin jadi kafir.”

“Sampean jangan nakut-nakutin gitu, Cak.”

“Kelihatannya kamu sedang memuji Allah, padahal sebetulnya sedang memuji dirimu sendiri. Ketika kamu menyebut ‘Maha Suci Allah…’ seakan-akan kamu menyucikan Allah, padahal kamu menonjolkan kesucian dirimu.”

Banyak sekali kisah Cak Dlahom yang disampaikan saat saya empat mata dengannya. Ternyata pintar saya masih bodoh dan memang tidak pantas merasa pintar sesudah mendapat kisah darinya. Cak, terima kasih atas waktumu membagi kisah di malam penuh bintang. Walau kau gila tapi kau berhasil menamparku bolak-balik Cak—dan turut membuatku ingin gila sepertimu.

____

Tulisan ini pernah dimuat di mojok.co a/n Faiz Romzi Ahmad (saya pribadi). Saya post ulang di kompasiana, agar teman-teman kompasianer bisa membacanya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun