Pada pohon telingaku itu rubuh tumbuh
Aku ingat setiap kata yang kau desahkan
Menjelma pagi penuh keteduhan…
Bahkan diammu yang tak beberapa..
Membingungkanku dengan ihwal apa merupakannya …
Karena tak kutemui aksara..
Yang tangkas tuk kujelma kata-kata …
Jika kau anggap aku puitis...
Itu karena engkau yang terlalu manis ...
Jikalaupun aku terlampau pintar…
Ketahuilah,tanpamu disisi aku itu terlantar…
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!