Mohon tunggu...
Faisal Zulkarnaen
Faisal Zulkarnaen Mohon Tunggu... -

Warga Negara Indonesia tinggal di Kairo. \r\n| Twitter: @fzulkarnaen | Indonesian Photographic Society in Cairo (IPSC) |\r\nhttp://www.facebook.com/galerimasisir

Selanjutnya

Tutup

Catatan

Sepenggal Kisah dari Palestina; Kakek Meninggal dan Aku Dilarang Melihatnya

3 Maret 2012   19:21 Diperbarui: 25 Juni 2015   08:33 197
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

menerimanya, dan aku tidak dapat berbuat apa-apa, dan siapa yang peduli? Nama belakangku bukan Levy atau Goldberg atau Schliemann. Apa yang menjadi hak asasi untuk seorang Palestina jika kamu telah menjadi sangat tidak manusiawi di mata dunia?

Keluargaku ingin pergi ke Gaza musim panas lalu, tapi sepertinya tidak berhasil. Jadi kami menundanya hingga Januari, tapi tidak juga berhasil. Aku telah menegaskan dalam pikiran bahwa Juni ini, apapun yang terjadi aku akan pergi ke Gaza, insya Allah. Sekarang sudah sangat terlambat.

Hal terberat adalah bicara pada ayah, sendirian tanpa istri dan anak-anak untuk menenangkannya. Amat berat mendengar ayahmu sesenggukan di telepon. Ia mengatakan padaku ini:

"Baru dua hari yang lalu, aku terpikir bahwa kamu hanya satu jam berkendara dari keluargamu dan kamu masih tidak bisa melihat mereka...Aku merasa hancur dalam ketidakadilan. Tapi aku menenangkan diri membayangkan Juni nanti ketika kita semua bisa bertemu kembali, kamu dan saudarimu Deema akan berkesempatan menjenguk Sido...tapi ia tidak menunggu. Bukan hanya untukku...Sido, ayahku, terburu-buru...seperti biasanya...dia meninggalkan kita...tapi tidak akan pernah kembali..dan Juni akan datang ke dunia ini, tapi Sido tidak ada di sana, Allah yarhamuh...Ia telah menghabiskan masa mudanya berjuang membuat kita bahagia dan membuat kita tumbuh dewasa untuk menghargai kecintaan pada tanah air, dan ia menanamkan dalam diri kita kecintaan pada kejujuran, keadilan dan kebenaran...Ia mencintai Mamamu, ia selalu memanggilnya putri kelimanya. Ia mencintaimu, Mohammad, Ahmad dan Deema...Aku bisa melihat kebahagiaan di kedua matanya ketika ia bicara denganmu, dan selalu menyalahkanku karena tidak tinggal di Gaza...di sampingnya."

---

*Diterjemahkan langsung dari tulisan Linah Alsaafin yang diterbitkan oleh The Electronic Intifada pada hari Selasa, 27 Februari 2012 lalu, dengan seizin redaksi.

*Tulisan asli dalam Bahasa Inggris dapat dibaca di tautan ini: http://electronicintifada.net/blogs/linah-alsaafin/my-grandfather-passed-away-and-i-was-denied-right-see-him

---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

Tulisan selanjutnya: Tim Indonesia Juara International English Debate Contest III di Kairo

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun