Aku mencintamu
Seperti ombak
Seperti senja"
***
Suda aku duga dari awal, ada ruang dimana aku dan kamu bisa keluar. Kini penyair itu tak mampu melanjutkannya. Tak mampu mengorek lebih dalam kenangannya.
Rupanya dia keliru, botol kenangan yang aku teguk adalah palsu. Sedang yang dia teguk dalam-dalam adalah botol kenangan asli. Maka kini dia sedang berduka.
Baiklah, aku akan menutup cerita ini dengan sebuah puisi untukmu Humirah.
"Aku telah mencintamu pada waktu yang sempit
Pada kata yang dibubuhi koma
Pada kalimat yang dibubuhi titik
Pada paragraf yang di sekat dengan spasi."
Ternate, 24 Desember 2019
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!