Mohon tunggu...
Faisal yamin
Faisal yamin Mohon Tunggu... Nelayan - Belajar menulis

Seorang gelandangan pikir yang hobi baca tulisan orang

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Cerpen | Sepotong Kenangan di Ake Rica

25 Desember 2019   08:44 Diperbarui: 25 Desember 2019   08:48 27
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Sebab aku tak ingin kau dinikmati banyak orang yang tumpah ke pantai."

Ah, rupanya penyair itu mampu membaca pikiranku dan tak mau memberikan aku kesempatan menjadikan senja.

Sudah aku bilang kan.

"Aku mengandainya. Pastinya aku tetap menjadi diri sendiri yang sampai kini aku masih mencintaimu dengan komitmenku."

"Sampai sejauhnya?"

"Iya sampai batas sejauhnya, aku tak memberi ruang lain bagi mereka untuk menggugatnya."

"Seperti senja?"

"Iya seperti senja yang selalu memberikan penghidupan pada malam."

"Akupun demikian, selalu mencintaimu dan merawat komitem kita Aisyah."

Kok Aisyah?

Dan rasanya si pengarang itu mulai lunglai dengan potongan kenangan kita. Pasti dia kini berfikir untuk menyematkan puisinya di akhir cerita kita.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun