Seperti begitu rapuhnya penyair itu pada kenangan?
Iya, bukankah kita dijadikan korban akibat kerapuhanya itu.
Aku tak paham sampai disini.
Penyair itu mencoba masuk dalam dunia kita dengan kenanganya. Kau adalah Aisyah dalam dunia penyair itu, sedang aku adalan diri penyair itu.
Sampi sini aku paham, penyair itu memainkan kita dalam tokoh ceritanya.
"Aku mencintaimu
Seperti ranting yang menompang pelepah daun.
Aku mencintaimu
Seperti detik ke menit,
Menit ke jam
Dan jam ke waktu
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!