Mohon tunggu...
Faisal L. Hakim
Faisal L. Hakim Mohon Tunggu... pelajar/mahasiswa -

Penikmat harmoni

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Duka Terselubung

10 Agustus 2016   12:40 Diperbarui: 10 Agustus 2016   12:46 217
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Saya heran dibuatnya. Meski begitu, saya tetap menghargainya. Kali ini saya segan membagikan kedukaan saya kepadanya. Terlalu menyedihkan. Namun saya berpikir, apa lagi yang saya punya untuk saya beri.

“Bagini saja”, ia melanjutkan, “saya tidak ingin Anda memberikan kehidupan Anda secara cuma-cuma, maksud saya, bagaimana jika kita bertukar kehidupan. Bukankah Anda juga penasaran dengan kehidupan bahagia saya?

“Maksud Anda saya menjadi Anda, dan Anda menjadi saya?”

“Tepat sekali. Namun tentu saja bukan tubuh kita.”

“Bagaimana caranya?”

“Selesaikan kehidupan Anda hingga penuh.”

“Kematian?”

“Ya, kematian. Dengan begitu Anda bisa mempersiapkan wasiat kepada orang-orang terdekat Anda bahwa kehidupan Anda, Anda berikan kepada saya. Hanya dengan persetujuan keluarga Anda, rencana besar ini bisa terlaksana.”

“Baiklah, nona. Terimakasih telah bersedia memberi kesampatan untuk saya hidup dengan bahagia.”

“Tidak perlu, Tuan. Seharusnya saya yang berterimakasih kepada Anda yang telah bersedia bertukar kehidupan.”

***

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun