Mohon tunggu...
Faisal Muhammad Al’Farisi
Faisal Muhammad Al’Farisi Mohon Tunggu... Penulis - Darkrelig

Jiwaku Sekuntum Bunga Kamboja

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

Puisi | Aku Malu

20 September 2017   21:55 Diperbarui: 20 September 2017   22:04 2598
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Aku malu menghajat namamu dalam do'a ku. 

Seakan-akan aku mendikte kuasa Tuhan ku. 

Seakan tak yakin soal apa yang ia pilihkan padaku, 

tak yakin bahwa itulah yang terbaik bagiku. Seakan memang 

harus engkau saja yang disanding kan dengan ku. 

Khilaf bahwa mungkin yang dihajatkan tak lebih dari yang di takdirkan.

Karena itulah, betapa sungkan aku menagih-nagih. Tapi aku

mencoba berbaik sangka saja bahwa Allah pun tahu, sebab dia

memang akan selalu tahu yang tersembunyi atau yang di ucap oleh bibir.

Cukup lah kuhati-hatikan hajatku, agar memang nafi derita. Bukankah

banyak yang memaksa-maksa tapi akhirnya malah melodrama nasibnya. 

Ku-Husnudzon kan saja, agar sama sekali tak kecewa bila bukan kau yang

dikabul kan tuhan terhadap ku. Agar tak ku umpat Tuhanku, agar tak terucap

bahwa ia tidak adil atau bahkan malah menafikan doa-doaku. Durhaka aku

wahai gadis, jadi biarlah sebab semua akan sempurna bila Allah yang menyempurnakan takdirnya.

"Boleh jadi kamu membenci sesuatu, padahal ia amat baik untukmu dan boleh

jadi pula kamu menyukai sesuatu, padahal ia buruk bagimu. 

Allah mengetahui, sedangkan kamu tidak mengetahui" (Al-Baqarah : 216).

Aku malu meminta namamu dalam doaku, seakan-akan aku menduakan Rabb dalam hatiku.

Bukankan hanya ia yang satu-satunya yang berhak menagih cinta ?.

Terkadang aku takut berfikir, apakah hasrat yang kucucurkan pada hatimu amat 

egois daripada hasrat yang kupanjatkan pada Allah ku.  

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun