Ku-Husnudzon kan saja, agar sama sekali tak kecewa bila bukan kau yang
dikabul kan tuhan terhadap ku. Agar tak ku umpat Tuhanku, agar tak terucap
bahwa ia tidak adil atau bahkan malah menafikan doa-doaku. Durhaka aku
wahai gadis, jadi biarlah sebab semua akan sempurna bila Allah yang menyempurnakan takdirnya.
"Boleh jadi kamu membenci sesuatu, padahal ia amat baik untukmu dan boleh
jadi pula kamu menyukai sesuatu, padahal ia buruk bagimu.Â
Allah mengetahui, sedangkan kamu tidak mengetahui" (Al-Baqarah : 216).
Aku malu meminta namamu dalam doaku, seakan-akan aku menduakan Rabb dalam hatiku.
Bukankan hanya ia yang satu-satunya yang berhak menagih cinta ?.
Terkadang aku takut berfikir, apakah hasrat yang kucucurkan pada hatimu amatÂ
egois daripada hasrat yang kupanjatkan pada Allah ku. Â