Dalam kesepakatan ini, penguasa tidak terikat oleh kesepakatan yang dibentuk dengan rakyat banyak tersebut. Dalam kontrak sosial Hobbes, seluruh hak rakyat diberikan sepenuhnya kepada penguasa. Tidak ada lagi hak-hak yang melekat pada rakyat, karena semuanya sudah diserahkan kepada penguasa. Penguasa dalam hal ini, tentu berpotensi menjalankan kekuasaan yang sewenang-wenang.
Konsep tentang Kedaulatan
Dalam setiap membicarakan teori kedaulatan, sudah pasti teori kedaulatan Hobbes termasuk di dalamnya. Pada konteks kedaulatan, Hobbes menempatkan kedaulatan dalam sebuah negara berada di tangan penguasa yakni raja. Oleh karena itu, kedaulatan Hobbes kerap dikategorikan sebagai kedaulatan raja.
Jadi, Hobbes berkehendak supaya kekuasaan yang ada pada negara dipegang sepenuhnya oleh raja. Berdasarkan konsepsinya itu, Hobbes sering dicap sebagai pemikir yang mendukung praktik totaliterisme dalam negara. Kalau dicermati, pemikiran Hobbes tentang kedaulatan sesuai dengan pandangannya tentang kontrak sosial.
Konsep tentang Leviathan
Sebagaimana telah disampaikan karya terbesar Hobbes adalah Leviathan. Apa itu Leviathan.? Leviathan, adalah sebuah makhluk mitologi yang digambarkan sebagai monster laut, yang menguasai lautan. Leviathan, merupakan analogi Hobbes tentang kekuasaan negara bahwa kekuasaan negara haruslah tak terbatas sebagaimana kekuasaan Leviathan di lautan.
Kalau Leviathan monster laut, mutlak berkuasa untuk memangsa makhluk lainnya sedangkan Leviathan negara bukan untuk memangsa, melainkan demi menjamin keamanan setiap manusia, supaya setiap manusia dalam negara, tidak saling berperang dan memangsa satu sama lainnya.
Konsep tentang Deus Mortalis
Hobbes, sangat yakin bahwa dengan negan memiliki kekuasaan mutlak, maka akan mendatangkan ketertiban dan kedamaian. Tidak heran, ketika Hobbes memperkuat kembali status negara yakni tidak saja sebagai Leviathan, tetapi sekaligus sebagai deus mortales. Apa itu deus mortales.?
Deus mortales, artinya tuhan buatan atau dewa manusia. Hobbes, menghendaki supaya negara itu bagai Tuhan buatan, sehingga kekuasaannya total dan mutlak. Kalau disandingkan dengan konsepsinya tentang kedaulatan, sebenarnya pemikir kontraversial ini mempersonifikasikan atau mewujudnyatakan negara ke dalam diri raja.
Dengan demikian, dapat dikatakan manusia dewa dalam praktik bernegara Hobbes menjelma dalam diri raja atau penguasa. Artinya, penguasa dalam negara, memiliki kekuasaan yang tak terbatas. Bahkan, dikatakan Hobbes bahwa raja haruslah kebal hukum karena rajalah hukum itu sendiri.