Mohon tunggu...
Fairuz Ilyas
Fairuz Ilyas Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Humor

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Ulumul Quran Tentang Asbabun Nuzul

13 Oktober 2024   23:23 Diperbarui: 14 Oktober 2024   03:10 50
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Cara ini digunakan apabila seluruh riwayat itu menggunakan redaksi syarih, tetapi kualitas salah satunya tidak shalih. Misalnya dua riwayat kontradiktif yang berkaitan dengan diturunkannya ayat: Ad-Dhuha: 1-3,

  • Artinya: "demi waktu matahari, dan demi malam apabila telah sunyi, Tuhanmu tidak meninggalkanmu dan tidak pula benci kepadamu.(QS.Ad-Dhuha: 1-3).

Adapun terhadap variasi riwayat dalam satu ayat, versi yang berkualitas, para ulama mengumukakan Langkah-langkah berikut ini:

  • Mengambil versi riwayat yang shahih.

Cara ini mengambil bila terdapat dua versi riwayat tentang Asbab an-Nuzul suatu ayat, satu versi berkualitas shahih, sedangkan yang lainnya tidak. Misalnya dua versi riwayat kontradiktif untuk surah Ad-Dhuha ayat 1-3.

  • Melakukan studi selektif(tarjih)

Langkah ini diambil bila kedua versi yang berbeda itu kualitasnya sama-sama shahih. Contoh hadist bukhari fan hadist Tirmidzi yang berkaitan dengan turunnya ayat tentang roh. Kedua riwayat  tersebut sama-sama shahih. Akan tetapi, mayoritas ulama lebih mendahulukan hadist Bukhori daripada hadist Tirmidzi, karena hadist Bukhori lebih unggul sedangkan hadist Tirmidzi tidak unggul.

                       

  • Melakukan studi kompromi (jama')

Langkah ini diambil apabila kedua riwayat yang kontridiktif itu tidak mungkin dilakukan tarjih.

  • Variasi ayat untuk satu sebab (Ta'addud Nazil wa As-Sabab Al-Wahid)

Terkadang suatu kejadian menjadi sebab turunnya, dua ayat atau lebih. Hal ini dalam 'Ulum Al-Qur'an disebut dengan "Ta'addud Nazil wa As-Sabab Al-Wahid". Contoh satu kejadian yang menjadi sebab bagi dua ayat yang diturunkan, sedangkan antara yang satu dengan yang lainnya berselang lama.

C. Ungkapan-ungkapan Asbabun Nuzul

            Adapun ungkapan yang menunjukkan Asbabun Nuzul. Ada tiga ungkapan yang menunjukkan Asbabun Nuzul, yaitu, sebagai berikut:

  • (Sebab turunnya ayat ini adalah...). Apabila suatu peristiwa didahului oleh ungkapan ini maka tidak dapat diragukan lagi bahwa peristiwa itu merupakan Asbabaun Nuzul ayat sebelumnya.
  • Tidak menggunakan kata (sababu) seperti diatas. Akan tetapi menggunakan ungkapan "Fatarolat" atau "Faatrallahu", yang dimulai dengan Fa' setelah peristiwa dijelaskan.
  • Ungkapan yang tidak menggunakan kata "Sabab" dan juga Fa' setelah peristiwa. Akan tetapi ia menggunakan kata Fii sebelum menjelaskan peristiwa.

4. Urgensi Ilmu Asbabun Nuzul

            Az-Zarqani dan As-Suyuti menjelaskan adanya halangan yang berpendapat bahwa mengetahui Asbabun Nuzul merupakan hal yang sia-sia dalam memahami AL-qur'an.  Az-Zarqani mengemukakan urgensi Asbabun Nuzul dalam mamahami Al-Qur'an, sebagai berikut:

  • Membantu dalam memahami sekaligus mengatasi ketidakpastian dalam manangkap pesan ayat-ayat AL-qur'an.
  • Mengatasi keraguan ayat yang diduga mengandung pengertian umum.
  • Mengkhususkan hukum yang terkandung dalam ayat AL-qur'an, bagi ulama yang berpendapat bahwa yang menjadi pegangan adalah sebab yang bersifat khusus dan bukan lafadz yang bersifat umum.
  • Mengidentifikasikan pelaku yang menyebabkan Al-Qur'an turun.
  • Memudahkan untuk menghafal dan memahami ayat, serta untuk memantapkan wahyu kedalam hati orang yang mendengarnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun