Mohon tunggu...
Fairuz Ilyas
Fairuz Ilyas Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Humor

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Ulumul Quran Tentang Asbabun Nuzul

13 Oktober 2024   23:23 Diperbarui: 14 Oktober 2024   03:10 50
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Mengenai Riwayat yang menggunakan redaksi muhtamilah Az-Zarkasi menuturkan dalam kitabnya Al-Burhan fi 'ulum Al-Quran yang artinya:

"Sebagaimana yang diketahui, telah terjadi kebiasaan para sahabat Nabi dan tabi'in, jika seorang diantara mereka berkata, "ayat ini berkenaan dengan...". Maka yang dimaksud adalah ayat itu mencakup ketentuan hukum tentang ini atau itu, dan bukan bermaksud menguraikan sebab turunnya ayat."

2. Dilihat dari sudut pandang berbilangnya Asbabun Nuzul untuk suatu ayat atau berbilangnya ayat untuk Asbabun Nuzul.

Terbilangnya Asbab an-Nuzul untuk suatu ayat (ta'adud As-Sabab Wa Nazil Al-Wahid).

Adakalanya satu ayat memiliki beberapa versi riwayat. Bentuk variasi itu terkadang dalam redaksinya dan terkadang pula dalam kualitasnya. Dalam mengatasi variasi riwayat Asbab an-Nuzul dalam suatu ayat dari sisi redaksi, para ulama mengemukakan cara-cara berikut.

  • Tidak mempermasalahkannya

Cara ini ditempuh apabila variasi riwayat-riwayat Asba an-Nuzul ini menggunakan redaksi muhtamilah (tidak pasti). Misal satu versi menggunakan redaksi: "Ayat ini diturunkan berkenaan dengan... ".

Karena yang dimaksud oleh setiap variasi itu hanyalah sebagai tafsir belaka dan bukan sebagai Asbab an-Nuzul.

           

  • Mengambil versi Riwayat Asbab an-Nuzul yang menggunakan redaksi syarih.

Cara ini digunakan apabila salah satu versi riwayat itu tidak menggunakan redaksi syarih (pasti) misalnya riwayat yang menceritakan kasus seorang laki-laki yang menggauli istrinya dari bagian belakang. Suatu hari Nafi berkata, aku membaca ayat "Nisaaukum hartsun lakum". Ibn umar kemudian berkata "Tahukah engkau mengapa ayat ini diturunkan?""Tidak" , jawab Nafi. Ibn umar menjelaskan "Ayat ini diturunkan berkenaan dengan menggauli istri dari belakang. Dalam salah satu riwayat jabir, dikatakan, "seorang Yahudi mengatakan bahwa apabila seorang yang menggauli istrinya dari belakang, anak yang lahir akan juling. Maka diturunkan ayat ini.

       Dalam kasus diatas, riwayat jabirlah yang harus dipakai karena menggunakan redaksi yang syarih.

           

  • Mengambil versi riwayatyang sahih (valid)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun