Mohon tunggu...
Ahmad Fairozi
Ahmad Fairozi Mohon Tunggu... Swasta -

Pendiri Rumah Baca Indonesia (Rumah Baca ID), Suka menulis dan membaca

Selanjutnya

Tutup

Inovasi

Ternyata Membuat Pupuk Organik Cair Itu Mudah

22 Mei 2017   16:21 Diperbarui: 22 Mei 2017   16:30 1104
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ketua Tanfidziah PCNU Sumenep, Panji Taufiq (kiri) sedang mendengarkan pemaparan pembicara dalam acara tersebut, Minggu, (21/5/2017)

“Yang rumit itu, karena kita tidak mengetahui cara dan prosesnya. Jika sudah tahu, saya katakan lebih mudah, hemat, dan hasilnya lebih menguntungkan,” tegas Rusni yang selama ini sebagai pegiat pertanian organik di Kabupaten Sumenep.

Rusni juga menjelaskan, pertanian berbasis organik lebih mudah dan menguntungkan jika mengetahui cara dan teknik pengembangannya.

“Banyak orang berasumsi jika pertanian organik itu sulit, itu salah. Yang jelas bagi saya pertanian organik itu lebih murah dan efisien jika dibandingkan dengan pertanian non organik,” tegasnya.

Dalam kesempatan tersebut dia juga mengajak hadirin untuk mengubah pola bertani supaya tidak selalu mempunyai sifat ketergantungan terhadap teknologi yang cenderung konsumtif. Bahkan pihaknya siap membantu apabila dibutuhkan.

“Jika saudara-saudara butuh bantuan tentang pengembangan pertanian organik kedepannya, saya siap membantu,” pungkasnya.

Kiyai Syihabuddin (tengah), saat melakukan praktek pembuatan pupuk cair organik. Minggu, (21/5/2017).
Kiyai Syihabuddin (tengah), saat melakukan praktek pembuatan pupuk cair organik. Minggu, (21/5/2017).
Setelah pemaparan awal dari pembicara dan pembimbing selesai dilakukan, acara dilanjutkan dengan praktik pembuatan pupuk cair organik.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun