Mohon tunggu...
faiqoh dewi
faiqoh dewi Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasantri

Assalamu'alaikum teman-temannn... Selamat Datang di akun kamiiii. Semoga tulisan ini bisa bermanfaat buat kalian semuaaa :)

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Tradisi Masyarakat Probolinggo dalam Menyemarakkan Hari Raya Idul Fitri

28 Mei 2022   09:02 Diperbarui: 28 Mei 2022   09:21 217
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Semarak lebaran di Indonesia sangatlah meriah. Karena, Indonesia adalah negara yang mayoritas penduduknya beragama Islam. Hari Raya Idul Fitri pasti berlangsung dengan perasaan suka cita oleh seluruh umat muslim di dunia.

Biasanya setelah Hari Raya Idul Fitri umat Islam di Indonesia melakukan tradisi di daerahnya masing-masing, terutama di Jawa. Di setiap daerah memiliki tradisi yang berbeda dan unik. Yang pastinya tradisi tersebut merupakan campuran antara budaya daerah tersebut dan budaya Islam.

Dan tradisi tersebut pastinya sudah menjadi tradisi turun temurun sebagai warisan budaya daerah tersebut. Sehingga hal ini yang menjadikan Indonesia mempunyai beragam macam cerita ketika lebaran. Seperti contoh di Kraksaan Kabupaten Probolinggo, Jawa Timur.

  • Selametan di Musholla terdekat

Setelah melaksanakan Sholat Ied penduduk setempat akan melaksanakan selametan di musholla terdekat. Setiap orang atau kepala keluarga akan membawa kurang lebih lima bungkus atau berkat yang isinya bermacam-macam dan berbeda. Ada yang nasi, cemilan, sembako, dsb. Dan bungkusan itu nantinya akan ditukar dengan milik orang lain.

Biasanya mereka tidak hanya selametan di satu musholla saja, mereka akan berpindah tiga kali mushollah. Seperti warga daerah musholla Al-Amin dan warga musholla Hidayatullah mendatangi mushollah Al-Jannah untuk melaksanakan pembacaan Yasin dan Tahlil. 

Lalu setiap kepala keluarga musholla Al-Jannah yang membawa bungkusan atau berkat tersebut untuk dibagikan kepada seluruh warga musholla Al-Amin, Hidayatullah dan juga musholla Al-Jannah. Dan begitu seterusnya sampai berpindah tiga kali musholla.

            Adat selametan di musholla ini tidak hanya dilaksanakan ketika hari raya idul fitri saja, bahkan hari raya idul adha pun sama seperti itu.

  • Membakar Petasan

            Biasanya setelah acara selametan, warga daerah setiap musholla akan membakar petasan yang panjangnya bisa mencapai lima belas meter. Dan ada juga yang membakar petasan seperti kembang api.

  • Josonjo atau Halal Bihalal

            Sebagai umat Islam sudah menjadi tradisi mereka silaturahmi ke sanak keluarga dan kerabat ketika Hari Raya Idul Fitri. Biasanya orang Probolinggo-Kraksaan menyebutnya dengan Josonjo. Terkadang ada juga yang menggelar acara halal bihalal keluarga besar mereka. Halal bihalal ini bertujuan sebagai media silaturahmi dengan orang banyak, terutama keluarga.

idxchannel.com
idxchannel.com
  • Lebaran Ketupat atau Lontongan

            Selain Josonjo ke kerabat dan sanak keluarga tradisi orang Kraksaan adalah Lebaran kedua, orang-orang biasa menyebutnya dengan Lebaran Ketupat atau Lontongan. Lebaran ketupat atau lontongan ini merupakan tradisi masyarakat Jawa, begitu pula di Kraksaan dan  dilaksanakan satu minggu setelah Hari Raya Idul Fitri.

            Mengapa disebut Lebaran ketupat atau lontongan, hal ini untuk merayakan atau tasyakuran karena telah melaksanakan puasa 7 hari diawal bulan syawal. Lebarann ketupat ini dilaksanakan di musholla terdekat juga, sama seperti selametan setelah sholat ied. Tapi disini yang membedakan adalah isi dari bungkusan atau berkat yang mereka bawa, karena mereka semua akan membawa ketupat.

Meskipun namanya Lebaran ketupat, tidak semua orang akan membawa ketupat. Biasanya mereka juga membawa lontong. Dan mayoritas penduduk banyak yang membawa lontong, bukan ketupat.

            Sedangkan menu lauk pauknya bermacam-macam, ada opor, bumbu petis, sambal goreng kentang, serundeng, ada juga yang menu lauknya bakso, dll.

parapuan.co
parapuan.co

            Demikianlah tradisi turun temurun yang dilakukan masyarakat Kota Kraksaan -- Probolinggo guna menyemarakkan Hari Raya Idul Fitri. Semoga bermanfaat.

Nama : Faiqoh Putri Dewi

Mahasantri Ma'had Aly Al-Zamachsyari-Malang

Awardee Beasiswa Cendekia Baznas

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun