Mohon tunggu...
Faiq Aminuddin
Faiq Aminuddin Mohon Tunggu... Guru - Guru

pelayan pelajar Irsyaduth Thullab dan penulis lepas

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Yoga sang Gamer

14 Oktober 2024   21:10 Diperbarui: 14 Oktober 2024   21:10 56
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Yoga Sang Gamer

Cerita Anak Faiq Aminuddin

Malam itu ada pertunjukan ketoprak di halaman balai desa Sabana. Sejak sore halaman balai desa dan jalan serta gang-gang sekitarnya sudah ramai. Ada banyak pedagang. Ada yang jual jajanan seperti sosis, kebab, berbagai macam es, cilok, bakso, seblak, serabi, gorengan, pecel, lontong dan lain sebagainya. Ada yang jual mainan seperti rubik, lego, boneka, topeng, gelang, mobil-mobilan dan lain sebagainya. Ada juga yang menyewakan permainan seperti sepeda listrik, mandi bola, memancing iklan plastik, melukis atau mewarnai styrofoam dan lain sebagainya.

Pertunjukan ketoprak malam itu merupakan rangkaian acara 17an dan Kabumi. Peringatan HUT RI di desa Sabana sering disebut juga 17an atau Agustusan walaupun pelaksanaannya tidak selalu pada tanggal 17 Agustus. Dan seperti biasanya, acara 17an digabung dengan acara Kabumi. Kabumi adalah singkatan dari Sedekah Bumi yaitu acara syukuran warga desa terutama para petani.

Selain pertunjukan ketoprak, 17an juga dimeriahkan dengan kegiatan karnaval dan berbagai lomba. Teman-teman Yoga ikut lomba yang khusus untuk anak-anak seperti makan kerupuk, balap karung, pecah kantong air dan lain sebagainya. Yoga memilih ikut lomba kategori digital yaitu lomba bermain game online. Selain game online, panitia juga mengadakan lomba membuat poster digital dan video. Yoga memang sangat suka bermain game online. Hampir setiap hari Yoga bermain game yaitu sepulang sekolah dan setelah makan siang. Itu pun waktunya dibatasi. Paling lama satu jam. Kalau sudah pukul 13.30 WIB ibu selalu mengingatkan agar Yoga segera siap-siap untuk berangkat 'sekolah sore'. Sekolah sore adalah sebutan untuk sekolah khusus pelajaran agama yang dilaksanakan pada siang hingga sore hari.

Malam itu Yoga dan teman-teman kelasnya berangkat bersama menuju halaman balai desa. Ada Dani yang tahun lalu jadi juara lomba makan kerupuk. Ada Firdaus yang sudah jadi juara lomba catur sejak dua tahun yang lalu. Dan ada Heri yang badannya paling besar dan tinggi. Heri dan temannya tahun kemarin juara dua lomba tarik tambang. Tahun ini Heri dan temannya bisa jadi juara satu.

Jalan raya depan balai desa sudah tidak bisa dilewati kendaraan bermotor. Gerobak dan meja para pedagang sudah berjajar di kanan dan kiri jalan. Semua pedagang seakan berlomba memasang lampu warna warni dan memutar musik yang asyik untuk menarik para calon pembeli.

Yoga dan teman-temannya berjalan pelan-pelan diantara kerumunan orang yang sedang jajan atau sekedar jalan-jalan dan melihat keramaian. Badan Yoga yang sangat gendut membuatnya agak kesulitan menerobos kerumunan orang. Beberapa Kali Heri mendorong badan Yoga sambil tertawa dan bercanda.

"Permisi... permisi... tolong beri jalan. Sang juara mau lewat. Ha ha ha."

Candaan Yoga pun disambut tawa teman-temannya.

Betul, mereka adalah para juara lomba 17an. Yoga biasanya ikut lomba pecah kantong plastik dan selalu menang, setidaknya juara ketiga. Tahun ini Yoga tidak ikut lomba pecah kantong air. Baru tahun ini ada lomba game online. Dan baru kali ini juga Yoga ikut lomba game online dan ternyata berhasil jadi juara satu. Yoga sangat senang dan bangga.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun