Mohon tunggu...
Fahrunnisa
Fahrunnisa Mohon Tunggu... Guru - mahasiswa

hobi saya main bola

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

SEL (Social-Emotional Learning) dan CASEL (Collaborative Academic Social-Emotional Learning)

19 Januari 2025   14:39 Diperbarui: 19 Januari 2025   14:39 13
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Filsafat. Sumber ilustrasi: PEXELS/Wirestock

Social-Emotional Learning (SEL) adalah proses pengembangan keterampilan sosial dan emosional yang membantu individu mengenali dan mengelola emosi, membangun hubungan positif, serta membuat keputusan yang bertanggung jawab. Organisasi CASEL (Collaborative for Academic, Social, and Emotional Learning) adalah pelopor dalam mengembangkan kerangka kerja untuk SEL yang diterapkan di berbagai sistem pendidikan.

*Pentingnya Pembelajaran Sosial-Emosional (SEL) di Kelas

1. Meningkatkan Prestasi Akademik:

Penelitian menunjukkan bahwa SEL membantu siswa fokus belajar, meningkatkan motivasi, dan hasil akademik.

Siswa dengan keterampilan sosial-emosional yang baik lebih mampu mengatasi stres akademik.

2. Mengelola Emosi dengan Baik:

SEL membantu siswa mengenali, memahami, dan mengelola emosi mereka, sehingga menciptakan lingkungan belajar yang positif.

Contoh: Anak yang mampu mengelola kemarahan lebih jarang terlibat konflik di kelas.

3. Mengembangkan Keterampilan Sosial:

SEL mendorong kolaborasi, komunikasi efektif, dan keterampilan membangun hubungan yang sehat dengan teman sebaya dan guru.

Kelas yang menerapkan SEL cenderung memiliki suasana yang inklusif dan ramah.

4. Mengurangi Perilaku Negatif:

Dengan belajar memahami konsekuensi tindakan mereka, siswa lebih jarang menunjukkan perilaku negatif seperti bullying atau pelanggaran aturan.

5. Meningkatkan Kesejahteraan Mental:

SEL membantu siswa mengembangkan ketahanan mental, yang penting untuk menghadapi tantangan kehidupan sehari-hari.

*Komponen Utama SEL Menurut CASEL

CASEL mengidentifikasi lima kompetensi inti yang menjadi dasar pembelajaran sosial-emosional:

1. Kesadaran Diri (Self-Awareness):

Kemampuan untuk mengenali emosi, nilai, dan kekuatan diri.

Contoh: Siswa dapat mengidentifikasi apa yang membuat mereka merasa cemas.

2. Pengelolaan Diri (Self-Management):

Kemampuan mengatur emosi, pikiran, dan perilaku untuk mencapai tujuan.

Contoh: Mengontrol amarah saat menghadapi kegagalan.

3. Kesadaran Sosial (Social Awareness):

Kemampuan memahami perspektif dan merasakan empati terhadap orang lain.

Contoh: Memahami bagaimana tindakan seseorang dapat memengaruhi orang lain.

4. Keterampilan Hubungan (Relationship Skills):

Kemampuan menjalin dan memelihara hubungan yang positif.

Contoh: Meminta maaf ketika melakukan kesalahan.

5. Pengambilan Keputusan yang Bertanggung Jawab (Responsible Decision-Making):

Kemampuan membuat pilihan berdasarkan etika, keamanan, dan dampaknya terhadap orang lain.

Contoh: Memilih untuk tidak terlibat dalam perundungan.

*Manfaat Penerapan SEL di Kelas

Menciptakan lingkungan belajar yang aman dan mendukung.

Membantu siswa mengembangkan keterampilan hidup yang penting untuk masa depan.

Meningkatkan hubungan antara siswa dan guru, serta di antara siswa itu sendiri.

Mengurangi konflik di kelas dan meningkatkan kerja sama.

*alasannya 

Alasan mengapa pembelajaran sosial-emosional (SEL) sangat penting .

1. Keterkaitan Emosi dan Belajar:

Emosi berperan besar dalam proses belajar. Ketika siswa mampu mengelola emosi mereka, seperti kecemasan atau stres, mereka akan lebih fokus dan efektif dalam belajar.

SEL membantu siswa memahami dan mengelola perasaan mereka, sehingga menciptakan suasana belajar yang kondusif.

2. Meningkatkan Kesejahteraan Mental:

Pembelajaran sosial-emosional membangun ketahanan emosional, yang penting dalam menghadapi tekanan akademik dan kehidupan sehari-hari.

Siswa dengan kesejahteraan mental yang baik lebih mampu memecahkan masalah dan membuat keputusan yang tepat.

3. Mendukung Hubungan Sosial yang Positif:

SEL melatih keterampilan sosial, seperti empati, komunikasi, dan kerja sama, yang penting untuk membangun hubungan sehat di kelas maupun di luar sekolah.

Hubungan yang baik antara siswa dan guru, serta sesama siswa, meningkatkan rasa saling menghargai dan menciptakan lingkungan yang inklusif.

4. Membangun Tanggung Jawab dan Kedisiplinan:

Kompetensi SEL, seperti pengambilan keputusan yang bertanggung jawab, membantu siswa memahami konsekuensi tindakan mereka.

Dengan menginternalisasi nilai-nilai ini, siswa menjadi lebih disiplin dan bertanggung jawab terhadap tugas dan perilaku mereka.

5. Mempersiapkan Generasi yang Adaptif dan Mandiri:

Di era modern, kemampuan sosial-emosional menjadi keterampilan hidup yang esensial.

Melalui SEL, siswa diajarkan untuk menghadapi tantangan dengan percaya diri, berpikir kritis, dan bekerja sama, keterampilan yang relevan untuk masa depan mereka di dunia kerja dan masyarakat.

6. Mengurangi Konflik dan Perilaku Negatif:

Dengan memahami dan menghargai perasaan orang lain, siswa lebih mampu menghindari konflik dan menyelesaikan masalah secara konstruktif.

SEL juga membantu mengurangi perilaku seperti bullying atau agresivitas karena siswa belajar mengontrol emosi mereka.

*Kesimpulan

Pembelajaran sosial-emosional (SEL) di kelas bukan hanya melengkapi kemampuan akademik, tetapi juga mempersiapkan siswa untuk menjadi individu yang lebih baik secara emosional, sosial, dan mental. Dengan mengintegrasikan SEL melalui pendekatan CASEL, sekolah dapat menciptakan generasi yang lebih empatik, bertanggung jawab, dan mampu menghadapi tantangan hidup dengan percaya diri.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun