Heryadi (2016:23) mengungkapkan, "alat ucap itu tidak hanya mempumyaifungsi sebagai pengucapan bunyi, tetapi mempunyai dua fungis, yatu fungsi sekunder dan fungsi primer". Adapun Marsono (2008:6) menerangkan, "bunyi bahasa terjadi jika udara mengalami hambatan pada alat-alat bicara".
Secara lebih lengkap, Verhaar (2010:30) mengatakan, bila kita menuturkan sesuatu, udara dipompakan dari paru-paru dan keluar dengan harus melalui suatu "penyempitan" tertentu, sehingga udara yang keluar itu mulai bergetar. Dari sudut pandangan akustik, bunyi itu tidak lain adalah udara yang bergetar. Bila tidak ada "penyempitan" seperti itu, tak ada bunyi bahasa sama sekali, dan kita hanya bernafas secara normal saja.
Berikut penjelasan rinci terkait fungsi dan cara kerja alat bicara menurut Marsono (2008:8-15).
a. Paru-paru
Fungsi pokok paru-paru adalah untuk pernafasan. Arus udara pernapasan itulah yang menjadi sumber syarat mutlak terjadinya bunyi.
b. Pangkal tenggorok (larynx)
Pangkal tenggorok atau laring adalah rongga pada ujung pipa pernafasan , terdiri dari empat komponen, yaitu: tulang rawan krikoid, dua tulang rawan aritenoid, sepasang pita suara, dan tulang rawan tiroid. Sistem otot aritenoid dapat bergerak mengatur gerakan pada sepasang pita suara yang dapat membuka lebar, membuka, menutup, dan menutup rapat.Â
Baca juga: Mengenal Penuturan Arkifonem dalam Kajian Fonologi Bahasa Indonesia
Dengan membuka dan menutupnya pita suara, maka terbentuklah suatu celah atau ruang di antara sepasang pita suara (glotis). Glotis terbuka dalam menghasilkan bunyi tak bersuara, glotis tertutup dalam menghasilkan bunyi bersuara, sedang glotis tertutup rapat dalam menghasilkan bunyi hamzah.
c. Rongga kerongkongan (pharynx)
Rongga kerongkongan atau faring ialah rongga ynang terletak di antara pangkal pangkal tenggorok dengan rongga mulut dan rongga hidung. Fungsi utamanya adalah sebagai saluran makanan dan minuman. Dalam pembentukan bunyi bahasa peranannya terutama hanyalah sebagai tabung udara yang akan ikut bergetar bila pita suara bergetar.