Menjejaki tahun-tahun sebelum abad ke-16, penguasa tanah jawa dari Kerajaan Majapahit juga sangat memperhatikan urusan pembagian air bagi rakyatnya. Penguasa Majapahit membangun sejumlah  fasilitas waduk, embung, sungai buatan, drainase, kolam, dan sumur-sumur. Petugas pengelola air pun yang disebut 'huluair' dibentuk khusus oleh para raja Majapahit waktu itu.
Keterlibatan masyarakat, akademisi, dan pihak swasta sangat menentukan keberhasilan pemerintah mewujudkan impian layanan akses air yang paripurna. Bila dahulunya ada 'kejruen blang' ataupun 'huluair' yang mendukung kesuksesan pemerintah maka sekarang pun kepedulian masyarakat umum untuk menjaga kelestarian lingkungan juga merupakan penentu kesuksesan cita-cita layanan akses air yang paripurna.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H