REKONSTRUKSI AMAR MA’RUF NAHI MUNGKAR DALAM SURAT ALI-IMRAN AYAT 104 DAN PENERAPANNYA DI ERA MODERN
Reconstruction of Amar Ma’ruf Nahi Mungkar In the Ali-Imran Letter Verse 104 and Its Application In the Modern Era
Fahrul Ramadhan
Pes99493@gmail.com
Institut Agama Islam Negeri Langsa
Pendahuluan
Dakwah merupakan upaya sosialisasi nilai-nilai Islam dan membentuk manusia seperti Rahmatan Lil’Alamin. Hal ini untuk menjadikan manusia sebagai berkah bagi seluruh alam. Upaya dakwah dapat dilakukan dengan berbagai cara: secara lisan (Bil-Lisan), secara tertulis (Bil-Kitaba), dan melalui tindakan (Bir al-Hal). Oleh karena itu, ke depan diharapkan Dakwah akan melahirkan manusia terbaik yaitu Khair Ummah dan mampu menjalankan kegiatan Amal Ma’ruf Nahi Munkar yang selalu berkelanjutan. Sebagaimana Nabi Muhammad menguatkan imannya kepada umat. Dakwah dan amalan Amar Maruf Nahi Munkar adalah kewajiban setiap muslim dan diamalkan oleh Rasulullah. Mereka menasihati umat manusia untuk menaati Tuhan dalam kebenaran ( tauhid), berbuat baik dan menghindari perbuatan keji. Oleh karena itu, umat Islam pun mengamalkannya sebagai wujud ketaatan kepada Allah SWT dalam berdakwah dan mengamalkan Amar Ma'ruf melawan kejahatan. Namun, praktik ini sering kali dianggap sebagai perilaku. Setiap mukhallaf, apapun organisasinya, pemimpin atau bukan pemimpinnya, alim atau muridnya; sesungguhnya semua umat Islam, apapun kedudukan atau jabatannya, wajib melaksanakan Amar Maruf Nahi Munkar. Dalam rangka kemampuan melakukan keterampilan tersebut, pada bidang yang memungkinkan untuk melakukan keterampilan tersebut, mulai dari keluarga, istri, anak, hingga masyarakat dan penduduk. Karena Amar Maruf Nahi Munkar ini, umat Islam berada pada posisi yang diuntungkan dibandingkan umat lain. Di masa lalu, kelompok agama berjuang untuk melindungi diri dari musuh atau melawan orang jahat. Memanfaatkan kaum muslimin, mereka akan berbondong-bondong memenuhi cakrawala di hari kiamat. Sekalipun ada seorang nabi yang hanya mendatangkan satu orang saja dari kalangan umat, atau bahkan dua orang nabi yang datang dari kalangan umat. Dengan Amar Ma’ruf Nahi Munkar, komunitas ini akan membuktikan (kepada komunitas lain) bahwa mereka tidak pernah mau sesat.
Pengertian Amar Ma’ruf Nahi Mungkar
Amar ma'ruf nahi munkar secara bahasa berarti memerintahkan kebaikan dan mencegah keburukan. Hukum ini mengikat bagi umat Islam. Menurut Istilah Amar Ma’ruf Nahi Munkar artinya mengajak kebaikan dan mencegah keburukan, atau memerintahkan kebaikan dan mencegah kemunkaran (munkar). Para Ulama menjelaskan bahwa al-Ma'ruf adalah nama yang mencakup segala sesuatu yang dicintai dan diridhai Allah, baik perkataan maupun perbuatan yang termasuk dalam Ma'ruf antara lain iman (Iman), ibadah (sholat, zakat, puasa, haji), sedekah, jihad, menolong sesama, dan amal shaleh lainnya. Al-Munkar (Munkar) adalah nama yang memuat segala perkataan dan perbuatan yang dibenci dan diridhai Allah. Kejahatan mencakup segala bentuk kemusyrikan (syirik), termasuk penyakit hati seperti riya, hasad (dengki), permusuhan, kebencian, kejahatan, dan sebagainya. Kejahatan juga mencakup kemaksiatan, seperti mengabaikan kewajiban shalat, dan perbuatan keji seperti perzinahan, pencurian, minum anggur, dan tindakan kekerasan. Amar ma'ruf nahi munkar Ini adalah ungkapan bahasa Arab yang memuat perintah untuk "menaati apa yang benar dan melarang apa yang salah. Ukuran untuk menentukan apakah sesuatu itu Makhruf atau Munkar dijelaskan oleh Imam As-Shaukani Rahimullah.“Dasar-dasar sesuatu yang disebut Makhruf atau Munkar adalah Al-Qur'an dan As-Sunnah. Pertama Yang dimaksud bukan emosi, melainkan manusia. Pemikiran, adat istiadat, dan tradisi dalam masyarakat kita. Kedua Dalam yurisprudensi klasik, perintah ini dianggap wajib bagi umat Islam. Amal Makhruf Nahi Munkar telah melembaga di beberapa negara, salah satu contohnya adalah Arab Saudi yang memiliki panitia bernama Amal Makhruf Nahi Munkar (Haiʾat al-amr bi-l-maʿruf). diberikan. Pada khalifah-khalifah sebelumnya, orang yang bertugas melaksanakan perintah ini disebut muftashb. Sedangkan di Barat, mereka yang mencoba menyerang Makhlouf Nahi Munkar disebut polisi Syariah.
Dalil Amar Maruf Nahi Munkar tertulis dalam Surah Luqman sebagai berikut:
“Wahai anakku, doakanlah dan suruhlah manusia berbuat baik dan menahan diri dari berbuat maksiat, bersabarlah.apa yang akan terjadi padamu? Padahal, hal seperti itu termasuk salah satu hal yang wajib (kepada Allah) ” (Lukman Bab 17)