Himpunan Mahasiswa Islam (HMI), adalah Organisasi Mahasiswa tertua di Indonesia yang berdiri pada 5 Februari 1947.
Pendirinya adalah Lafran Pane, tokoh minang, saudara kandung sastrawan Sanusi Pane dan Armin Pane.
Lafran Pane besar di keluarga Muhammadiyah. Ayahnya, Sutan Pangurabaan Pane, adalah salah satu pendiri Muhammadiyah di Sipirok, Padangsidempuan, Sumatera Utara.
Lafran Pane sendiri mengenyam pendidikan dasar di Pesantren Muhammadiyah Sipirok dan HIS Muhammadiyah. Pendidikannya berlanjut di Sekolah Tinggi Islam (STI) dan pindah ke Akademi Ilmu Politik UGM hingga meraih gelar Doktorandus.
Lafran Pane kemudian berkarir sebagai akademisi, dan pernah menjadi Dosen Akademi Tabligh Muhammadiyah yang kini Fakultas Agama Islam Universitas Muhammadiyah Yogyakarta.
Gagasan tentang Pembaharuan Islam
Tumbuh di keluarga Muhammadiyah sedikit banyak memengaruhi corak berpikir Lafran Pane, misalnya kritiknya terhadap perilaku masyarakat yang menjadikan agama sebatas peribadatan.
Menurutnya, Islam mengatur semua urusan baik antara manusia dengan Tuhan maupun antar sesama manusia.
Dalam buku Lafran Pane Jejak Hayat dan Pemikirannya hal. 195 karya Hariqo Wibawa Satria (2011), sosok kelahiran Padangsidempuan, 5 Februari 1922 ini menyatakan jika Islam bukanlah sekumpulan kaum yang mempertahankan tradisi dan pengetahuan tradisional.
Ia mendirikan HMI sebagai ide persatuan Umat Islam untuk mengikis fanatisme kelompok yang makin meningkat, selain untuk mempertahankan Negara Republik Indonesia.