Mohon tunggu...
Fahrijal Nurrohman
Fahrijal Nurrohman Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Hey there! I am using Kompasiana

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Ada Rembulan di Kelopak Matamu #1

4 Agustus 2022   16:39 Diperbarui: 18 Agustus 2022   14:03 228
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Mungkin tadi dia salah orang", pikir Ali. Namun satu hal yang tidak Ali sadari, pertemuan itu yang kelak akan merubah kehidupannya, entah itu dalam hal pertemanan, pekerjaan atau bahkan kisah asmara Ali. Sesaat sebelum turun, Ali kembali memandangi rembulan yang sekarang hampir tertutup awan seluruhnya. Sepertinya cuaca sedang tidak bersahabat dengan Ali. Dan benar, tidak lama setelah Ali turun dari kincir angin, rintik hujan yang pertama turun ke bumi. Kocar-kacirlah seluruh orang di pasar malam itu. 

"Ya Tuhan, apa lagi kesialan yang akan menimpaku setelah ini", Ali menggerutu sendiri sambil berteduh di depan toko tak jauh dari tempat dia memarkirkan motor.

***

"Brummmm"

Suara motor buntut memasuki gang yang lumayan sempit. Setelah menunggu hujan yang tidak kunjung reda, Ali memutuskan untuk nekat menerobos hujan. Hal itu terpaksa Ali lakukan karena besok dia harus mengerjakan video pesanan dari teman dia. Setibanya di kontrakan, Ali segera memarkirkan motornya di depan teras kontrakannya. Namun ada hal yang tidak biasa yang ada di depan kontrakannnya. Terlihat disana ada sebuah kotak kado tergeletak di atas meja.

Disana terdapat secarik kertas yang bertuliskan, "Untuk Ali".

"Untuk aku?", Ali hanya menghembuskan nafas. Sudah tidak terbilang berapa banyak kejutan yang Tuhan berikan kepada Ali hari ini. Ali bergegas masuk karena udara di luar lumayan dingin. Setelah bersih-bersih diri, Ali segera merebahkan badan di kasur dan beristirahat sambil bermain gawai.

"Ah, sial betul aku hari ini. Main game bukannya rilex malah tambah kesel. Kok banyak orang tidak bisa main game tetap main game sih. Capek banget hari ini", Ali melemparkan hapenya sembarangan. Diam sesaat memandangi langit-langit kamarnya, Ali teringat kotak kado yang ada di depan kontrakannya tadi. Disergap rasa penasaran, akhirnya Ali membuka kotak tersebut. Disana terdapat foto lusuh dua orang anak kecil di depan sekolah madrasah. Di belakang foto itu tertulis "Ali dan Sarah".

"Sarah?", Ali mengernyitkan dahi.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun