Mohon tunggu...
Fahria Izzatul Islamiya
Fahria Izzatul Islamiya Mohon Tunggu... Mahasiswa - Universitas Negeri Jakarta

Saya Fahria Izzatul Islamiya, seorang Mahasiswa Program Studi Pendidikan Sosiologi Fakultas Ilmu Sosial, Universitas Negeri Jakarta

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Pengaruh Media Sosial terhadap Kesehatan Mental Remaja

22 Maret 2023   18:10 Diperbarui: 22 Maret 2023   18:18 337
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Nama                          : Fahria Izzatul Islamiya

NIM                             : 1405622070

Program Studi        : Pendidikan Sosiologi

Mata Kuliah             : Sistem Sosial Budaya Indonesia (UTS)

Dosen Pengampu  : Syaifudin, M.Kesos

Pengaruh Media Sosial Terhadap Kesehatan Mental Remaja

IPTEK atau Ilmu Pengetahuan dan Teknologi telah berkembang dengan pesat. Terutama teknologi yang sudah menjadi kebutuhan primer bagi masyarakat. Perkembangan teknologi tidak dapat dipisahkan dari kehidupan sehari-hari, segala bentuk aktivitas dapat dilakukan dengan mudah dan cepat dengan bantuan teknologi.

Pertumbuhan remaja saat ini tidak lepas dari penggunaan teknologi dalam kehidupan mereka. Salah satu teknologi internet yang berhasil mengembangkan interaktivitas adalah media sosial. 

Media sosial menjadi media yang paling dominan menyebarkan berita terkini di masyarakat. Media sosial terhubung secara luas dengan platform online dan seluler yang memungkinkan setiap orang untuk terhubung dengan orang lain dalam jaringan virtual seperti Facebook, Twitter, Instagram atau aplikasi online lainnya. 

Saat ini, media sosial dapat digunakan oleh berbagai kalangan, termasuk remaja. Sebuah studi tahun 2015 terhadap lebih dari 2.000 anak berusia 13-17 tahun menunjukkan bahwa 92% remaja menggunakan media sosial (online) setiap hari dan hampir 25% dilaporkan menggunakan media sosial secara terus-menerus.

Kemajuan teknologi tidak hanya berdampak positif pada penggunaan media sosial, tetapi juga mengandung risiko. Penggunaan media sosial secara terus-menerus dapat membahayakan kesehatan mental penggunanya.

Saat menggunakan media sosial, remaja biasanya rentan terhadap pengaruh dan terkadang tidak dapat mengetahui apa yang mereka lakukan di dunia maya. Karena masa remaja merupakan fase kritis dalam siklus perkembangan seseorang. Selama masa ini, seseorang mengalami banyak perubahan sebagai persiapan menuju kedewasaan. 

Remaja tidak lagi bisa disebut sebagai anak-anak, tetapi juga tidak bisa disebut sebagai orang dewasa. Dalam keadaan serba tanggung seperti ini seringkali dapat menimbulkan konflik antara remaja dengan dirinya sendiri (konflik internal), yang berdampak negatif bagi perkembangan selanjutnya, terutama pematangan karakter, dan seringkali menimbulkan masalah kesehatan mental.

Kini remaja lebih banyak menghabiskan waktu mereka untuk berada di media sosial dan karenanya memiliki risiko berbahaya yang lebih besar. Dan jika kita lihat kondisi saat ini, remaja menganggap bahwa penggunaan media sosial merupakan suatu hal yang keren dan up to date, dan orang yang tidak menggunakan media sosial sering dicap kuno. 

Saat menggunakan media sosial seringkali digunakan untuk menimbulkan perasaan senang, padahal tanpa disadari media sosial dapat menjadi boomerang yang dapat merugikan penggunanya.

Menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyatakan bahwa remaja di seluruh dunia rentan mengalami gangguan kesehatan mental akibat penggunaan media sosial. Mayoritas gangguan kesehatan mental akibat penggunaan media sosial yang berlebihan, seperti gangguan kecemasan dan depresi. Ada juga yang terobsesi untuk tampil sempurna di media.

Pada dasarnya, pengembangan teknologi yang lebih maju meningkatkan kerentanan dan membawa serta ancaman baru seperti cyberbullying. Telah dilaporkan bahwa satu dari sepuluh remaja pernah mengalami cyberbullying dari media sosial.

Para remaja menyatakan bahwa media sosial dapat menyebabkan gangguan mood dan kecemasan, mereka memandang media sosial sebagai platform cyberbullying yang memungkinkan remaja tersebut mengalami stres, kecemasan, kesepian dan depresi yang berakibat pada terganggunya kesehatan mental mereka. 

Biasanya disebabkan oleh perbandingan sosial, di mana mereka membandingkan diri mereka dengan orang lain untuk mengevaluasi dan meningkatkan diri mereka sendiri. Dan biasanya mereka melakukan perbadingan diri ke atas, yang dianggap lebih baik dari diri sendiri, yang justru akan menciptakan situasi yang lebih buruk untuk dirinya sendiri.

Fungsi media sosial pada hakekatnya adalah untuk memperluas interaksi sosial dan menciptakan komunikasi dialogis antara banyak orang dan membangun personal branding dalam diri seseorang. 

Namun, jika tidak dibarengi dengan pengendalian diri dan pengaturan waktu yang baik, hanya akan berdampak buruk pada penggunanya, terutama berdampak pada kesehatan mental. 

Jika remaja tidak menggunakannya dengan bijak, mereka mungkin hanya akan mendapat pengaruh negatif dari media sosial itu sendiri. Jadi jangan terlalu sering menggunakan media sosial dan gunakan media sosial dengan bijak untuk menjaga kesehatan mental dan fisik.

Adapun dengan adanya teknologi yang semakin berkembang, kita bisa memanfaatkan teknologi tersebut untuk membantu mengenai kesehatan mental. Seperti dengan adanya aplikasi-aplikasi untuk permasalahan tersebut. 

Aplikasi kesehatan mental ini menawarkan solusi berupa meditasi, konseling psikologis, mengelola kecemasan, pengaturan pola tidur dan lain sebagainya. Selain itu, ada beberapa program yang dirancang khusus untuk membantu masalah kesehatan mental seperti PTSD, gangguan bipolar, dan depresi. Namun, meskipun dapat membantu kesehatan mental, perawatan profesional tetap diperlukan, terutama jika orang tersebut telah didiagnosis dengan kelainan tertentu.

Referensi :

Asriyanti Rosmalina, d. T. (2021). Penggunaan Media Sosial dalam Kesehatan Mental Remaja. Professional, Empathy and Islamic Counseling Journal, 49-58.

Dita Rachmayani, d. Y. (2017). Studi Awal: Gambaran Literasi Kesehatan Mental Pada Remaja Pengguna Teknologi. 91.

Rhaina Al Yasin, R. R. (2022). PENGARUH SOSIAL MEDIA TERHADAP KESEHATAN MENTAL DAN FISIK REMAJA. JURNAL KESEHATAN TAMBUSAI, 81-88.

Septiana, N. Z. (2021). Dampak Penggunaan Media Sosial Terhadap Kesehatan Mental Dan Kesejahteraan Sosial Remaja Dimasa Pandemi Covid-19. Jurnal Nusantara Of Research, 1-13.

Thursina, F. (2023). Pengaruh Media Sosial Terhadap Kesehatan Mental Siswa Pada Salah Satu Siswa SMAN di Kota Bandung. Jurnal Psikologi dan Konseling West Science, 19-30.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun