Saat menggunakan media sosial, remaja biasanya rentan terhadap pengaruh dan terkadang tidak dapat mengetahui apa yang mereka lakukan di dunia maya. Karena masa remaja merupakan fase kritis dalam siklus perkembangan seseorang. Selama masa ini, seseorang mengalami banyak perubahan sebagai persiapan menuju kedewasaan.Â
Remaja tidak lagi bisa disebut sebagai anak-anak, tetapi juga tidak bisa disebut sebagai orang dewasa. Dalam keadaan serba tanggung seperti ini seringkali dapat menimbulkan konflik antara remaja dengan dirinya sendiri (konflik internal), yang berdampak negatif bagi perkembangan selanjutnya, terutama pematangan karakter, dan seringkali menimbulkan masalah kesehatan mental.
Kini remaja lebih banyak menghabiskan waktu mereka untuk berada di media sosial dan karenanya memiliki risiko berbahaya yang lebih besar. Dan jika kita lihat kondisi saat ini, remaja menganggap bahwa penggunaan media sosial merupakan suatu hal yang keren dan up to date, dan orang yang tidak menggunakan media sosial sering dicap kuno.Â
Saat menggunakan media sosial seringkali digunakan untuk menimbulkan perasaan senang, padahal tanpa disadari media sosial dapat menjadi boomerang yang dapat merugikan penggunanya.
Menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyatakan bahwa remaja di seluruh dunia rentan mengalami gangguan kesehatan mental akibat penggunaan media sosial. Mayoritas gangguan kesehatan mental akibat penggunaan media sosial yang berlebihan, seperti gangguan kecemasan dan depresi. Ada juga yang terobsesi untuk tampil sempurna di media.
Pada dasarnya, pengembangan teknologi yang lebih maju meningkatkan kerentanan dan membawa serta ancaman baru seperti cyberbullying. Telah dilaporkan bahwa satu dari sepuluh remaja pernah mengalami cyberbullying dari media sosial.
Para remaja menyatakan bahwa media sosial dapat menyebabkan gangguan mood dan kecemasan, mereka memandang media sosial sebagai platform cyberbullying yang memungkinkan remaja tersebut mengalami stres, kecemasan, kesepian dan depresi yang berakibat pada terganggunya kesehatan mental mereka.Â
Biasanya disebabkan oleh perbandingan sosial, di mana mereka membandingkan diri mereka dengan orang lain untuk mengevaluasi dan meningkatkan diri mereka sendiri. Dan biasanya mereka melakukan perbadingan diri ke atas, yang dianggap lebih baik dari diri sendiri, yang justru akan menciptakan situasi yang lebih buruk untuk dirinya sendiri.
Fungsi media sosial pada hakekatnya adalah untuk memperluas interaksi sosial dan menciptakan komunikasi dialogis antara banyak orang dan membangun personal branding dalam diri seseorang.Â
Namun, jika tidak dibarengi dengan pengendalian diri dan pengaturan waktu yang baik, hanya akan berdampak buruk pada penggunanya, terutama berdampak pada kesehatan mental.Â
Jika remaja tidak menggunakannya dengan bijak, mereka mungkin hanya akan mendapat pengaruh negatif dari media sosial itu sendiri. Jadi jangan terlalu sering menggunakan media sosial dan gunakan media sosial dengan bijak untuk menjaga kesehatan mental dan fisik.