Mohon tunggu...
Fahreza S. Samalam
Fahreza S. Samalam Mohon Tunggu... Penulis - Jurnalis Muda

"Dengan Menulis Kalian Akan Melihat Dunia''

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Islam Nusantara Solusi Kebangkitan Islam Dunia

26 Oktober 2021   09:50 Diperbarui: 26 Oktober 2021   09:58 125
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Paham ini berlebihan dalam memaknai bid'ah (tawassa'a fil bid'ah), tidak saja dalam urusan ibadah, tetapi semua hal yang tidak ada dalam sunnah dikatakan sebagai bid'ah, dan bid'ah apapun bagi mereka adalah dlolalah (sesat). Mereka tidak mengenal bid'ah sayyi-ah (buruk) adan hasanah (baik).

Ajaran Salaf Wahabi tidak mau menggunakan ta'wil (akal) dalam meengartikan nash al-Qur'an dan Hadist. Hingga masuk dalam pemahaman kebangkitan Islam lewat pendirian Khilafah Islamiyah.

Berbagai macam ormas Islam yang ikut serta mengkampanyekan paham ini, salah satunya yaitu Hizbut Tahrir (HT), gerakan organisasi Trans Nasional yang bergerak dalam dakwah dan politik. Ormas ini didirikan oleh Taqyudin al-Nabhani pada tahun 1953 di palestina.

Hadirnya Hizbut Tahrir ingin melansungkan kembali kebangkitan Islam dan mengemban kembali dakwah Islam  ke seluruh dunia, serta mengajak kaum muslimin untuk hidup secara Islami dalam naungan Khilafah Islamiyah ala minhaj al-nubuwwah dalam satu kepemimpinan.

Negara Indonesia juga merupakan salah satu tempat berjalanya organisasi Hizbut Tahrir, namun atas perintah negara organisasi ini dilarang beraktivitas karna dianggap dapat mencederai ediologi negara Indonesia.

Mendirikan Khilafah sebenarnya bukanlah solusi dari kebangkitan Islam secara kaffah, justru akan menimbulkan perpecahan antar kita umat Islam. Bukankah agama kita mengajarkan arti perdamaian dan toleransi antara umat beragama.

Sama hal dengan yang sampaikan Wakil Presiden Indonesia Ma'ruf Amin bahwa, "paham Islam di Indonesia sudah termasuk paham yang sempurna atau kaffah, menurut ruang dan waktunya. Karena di Indonesia sendiri terdiri dari berbagai agama dan suku bangsa yang berbeda, sehingga tidak bisa diterapkan sistem syariat Islam atau khilafah".

Konsep Islam Nusantara yang diusung Nadwatul Ulama (NU) sangat sesuai dengan keadaan negara Indonesia bahkan dunia, model pemikiran dan pengamalan ajaran Islam yang dikemas dengan nilai-nilai kebudayaan atau tradisi masyarakat di nusantara sehingga mencerminkan  identitas Islam.

Islam nusantara bukanlah agama baru, melainkan gagasan moderat yang akan menjawab tantangan kebangkitan Islam secara kosmopolitanism. Menjadikan corak keberislaman dari setiap negara yang ada di dunia dan tidak menimbulkan kemudaratan bagi setiap umat manusia.

Hingga saat ini penulis berpendapat bahwa Islam nusantara dapat dijadikan pedoman pengamalan Islam di Indonesia bahkan dunia, dalam mewujudkan Islam Kaffah atau kebangkitan Islam dengan mengedepankan nilai-nilai toleransi tanpa adanya perpecahan.

Lahirnya konsep Islam Nusantara akan menjadi harapan besar kaum nahdiyyin untuk ikut serta menyebarkan paham moderat hingga ke berbagai manca negara.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun