Mohon tunggu...
Fahreza S. Samalam
Fahreza S. Samalam Mohon Tunggu... Penulis - Jurnalis Muda

"Dengan Menulis Kalian Akan Melihat Dunia''

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Islam Nusantara Solusi Kebangkitan Islam Dunia

26 Oktober 2021   09:50 Diperbarui: 26 Oktober 2021   09:58 125
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dokumentasi : Fahreza Samalam

Pernahkah kita memikirkan soal arti dan makna kebangkitan Islam yang sesunguhnya, jika ditinjau dari berbagai aspek pemahaman? Apakah kita sedang berada pada masa kebangkitan Islam? Jangan sampai justru kita berada dalam periode Islam mengalami kemunduran atas dasar pemahaman.

Kedudukan Islam merupakan salah satu kepercayaan yang dianut masyarakat dunia, hingga saat ini tercatat 1.8 milyar penduduk dunia beragama muslim. Sejarah telah menjelaskan penyebaran yang begitu masif diberbagai penjuru dunia.

Beberapa hal yang  menakjubkan dari Islam ialah peradaban cepat membumi, bahkan menembus batas-batas geografis Timur, proses penyebaran Islam dunia muncul pada abat ke-7 masehi. Nabi Muhammad SAW adalah sosok manusia yang mengajarkan kepercayaan Islam.

Jazirah Arab sebelum datangnya Islam adalah kawasan terbelakang, sebagian dari masyarakat Arab adalah penyembah berhala, beragama kristen dan juga yahudi. Bangsa Arab sendiri meyakini tempat kelahiran mereka sangat suci, karna dikaruniahkan sumur zam-zam dan yang paling penting adalah ka'bah.

Diutusnya nabi Muhammad untuk menyempurnakan akhlaq umat manusia. Dengan diawali dari bangsa Arab tepatnya di kota Mekah, hingga ikut menyebar ke belahan dunia lainnya.

Pada tahun 622, Nabi Muhammad dan pengikutnya pindah dari Mekah ke Madinah untuk menyebarkan Islam, hingga kota Madinah berhasil ditaklukan oleh Rasulullah SAW.

Kemudian, masyarakat Mekah dan Madinah ikut berperang bersama Nabi Muhammad SAW dengan hasil yang baik walaupun diselangnya kaum Islam banyak yang tewas. Lama kelamaan para muslimin menjadi bertambah kuat. Setelah Nabi Muhammad SAW wafat, seluruh Jazirah Arab di bawah penguasaan Islam.

Proses dakwah Islam terus berlanjut hingga ke berbagai penjuru dunia yang dimana proses dakwah dilanjutkan oleh Khulafaur Rasyidin, Bani Umayyah, Bani Abasiyah dan kesultanan Utsmaniah.

Perluasan teritorial penyebaraan memungkinkan pemeluk Islam dunia memiliki corak berbeda dengan budaya Arab. Tapi tidak menjadi penyebab sulitnya proses berdakwah dari kaum muslimin.

Seiring berjalanya waktu berbagai macam pemahaman terkait agama Islam ikut bermunculan, salah satunya pemahaman Salafi wahabi yang dipelopori oleh Muhammad Bin Abdul Wahab. Seorang ulama yang belajar dari gagasan Ibnu Taimiyah dan madzhab Hambali.

Paham ini berlebihan dalam memaknai bid'ah (tawassa'a fil bid'ah), tidak saja dalam urusan ibadah, tetapi semua hal yang tidak ada dalam sunnah dikatakan sebagai bid'ah, dan bid'ah apapun bagi mereka adalah dlolalah (sesat). Mereka tidak mengenal bid'ah sayyi-ah (buruk) adan hasanah (baik).

Ajaran Salaf Wahabi tidak mau menggunakan ta'wil (akal) dalam meengartikan nash al-Qur'an dan Hadist. Hingga masuk dalam pemahaman kebangkitan Islam lewat pendirian Khilafah Islamiyah.

Berbagai macam ormas Islam yang ikut serta mengkampanyekan paham ini, salah satunya yaitu Hizbut Tahrir (HT), gerakan organisasi Trans Nasional yang bergerak dalam dakwah dan politik. Ormas ini didirikan oleh Taqyudin al-Nabhani pada tahun 1953 di palestina.

Hadirnya Hizbut Tahrir ingin melansungkan kembali kebangkitan Islam dan mengemban kembali dakwah Islam  ke seluruh dunia, serta mengajak kaum muslimin untuk hidup secara Islami dalam naungan Khilafah Islamiyah ala minhaj al-nubuwwah dalam satu kepemimpinan.

Negara Indonesia juga merupakan salah satu tempat berjalanya organisasi Hizbut Tahrir, namun atas perintah negara organisasi ini dilarang beraktivitas karna dianggap dapat mencederai ediologi negara Indonesia.

Mendirikan Khilafah sebenarnya bukanlah solusi dari kebangkitan Islam secara kaffah, justru akan menimbulkan perpecahan antar kita umat Islam. Bukankah agama kita mengajarkan arti perdamaian dan toleransi antara umat beragama.

Sama hal dengan yang sampaikan Wakil Presiden Indonesia Ma'ruf Amin bahwa, "paham Islam di Indonesia sudah termasuk paham yang sempurna atau kaffah, menurut ruang dan waktunya. Karena di Indonesia sendiri terdiri dari berbagai agama dan suku bangsa yang berbeda, sehingga tidak bisa diterapkan sistem syariat Islam atau khilafah".

Konsep Islam Nusantara yang diusung Nadwatul Ulama (NU) sangat sesuai dengan keadaan negara Indonesia bahkan dunia, model pemikiran dan pengamalan ajaran Islam yang dikemas dengan nilai-nilai kebudayaan atau tradisi masyarakat di nusantara sehingga mencerminkan  identitas Islam.

Islam nusantara bukanlah agama baru, melainkan gagasan moderat yang akan menjawab tantangan kebangkitan Islam secara kosmopolitanism. Menjadikan corak keberislaman dari setiap negara yang ada di dunia dan tidak menimbulkan kemudaratan bagi setiap umat manusia.

Hingga saat ini penulis berpendapat bahwa Islam nusantara dapat dijadikan pedoman pengamalan Islam di Indonesia bahkan dunia, dalam mewujudkan Islam Kaffah atau kebangkitan Islam dengan mengedepankan nilai-nilai toleransi tanpa adanya perpecahan.

Lahirnya konsep Islam Nusantara akan menjadi harapan besar kaum nahdiyyin untuk ikut serta menyebarkan paham moderat hingga ke berbagai manca negara.

"Kita harus mengembangkan paradigma Islam kita yang toleran, bukan Islamku dan Islam anda yang cenderung fanatis". (Gus dur)

Oleh: Fahreza samalam

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun