Mohon tunggu...
Fahmi Nouval Dzulfikri
Fahmi Nouval Dzulfikri Mohon Tunggu... Musisi - Musisi

Seorang penikmat dan pencipta musik yang memiliki ketertarikan dibidang kepenulisan

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Indonesia Darurat Bunuh Diri: Sudah Saatnya Ini Menjadi Perhatian yang Serius

20 Oktober 2023   13:00 Diperbarui: 20 Oktober 2023   13:06 320
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sumber gambar: PIXABAY

Pemerintah dan masyarakat harus memberikan perhatian yang lebih besar pada masalah bunuh diri. Kasus bunuh diri di Indonesia meningkat setiap tahun. Hingga Oktober 2023, terdapat 971 kasus yang dilaporkan. Jumlah kasus bunuh diri tertinggi dilaporkan di Jawa Tengah, diikuti oleh Jawa Timur, Bali, dan Jawa Barat.

Dari Januari hingga Juni 2023, terdapat 663 laporan kasus bunuh diri yang dilaporkan oleh POLRI, peningkatan sebesar 36,4% dibandingkan periode yang sama pada tahun 2021. Menurut data Kepolisian RI, terdapat 585 laporan kasus bunuh diri di seluruh Indonesia, dengan mayoritas dilaporkan di Jawa Tengah. Namun, sayangnya, tampaknya tidak ada respons yang serius.

Depresi dan kecemasan adalah penyebab 80--90% bunuh diri. Beberapa faktor yang dapat menyebabkan depresi pada seseorang antara lain:

Tekanan akademik

perundungan

faktor keluarga

dan masalah ekonomi

Selain depresi, gangguan jiwa lainnya seperti gangguan bipolar dan skizofrenia juga dapat menjadi penyebab bunuh diri. Kemiskinan juga dikaitkan dengan risiko bunuh diri, di mana meningkatnya tingkat kemiskinan seseorang dibandingkan dengan orang di sekitarnya dapat meningkatkan risiko bunuh diri.

Beberapa faktor lain yang dapat berkontribusi terhadap peningkatan kasus bunuh diri di Indonesia antara lain:

Aksesibilitas yang buruk terhadap layanan kesehatan jiwa, terutama di tingkat provinsi, adalah salah satu faktor yang dapat berkontribusi terhadap peningkatan kasus bunuh diri di Indonesia.

Jumlah psikiater sangat terbatas, dengan sekitar 250 ribu orang dilayani oleh satu psikiater.

Stigma dan diskriminasi terhadap gangguan jiwa, Sekitar 55% orang mengalami depresi, dan mereka cenderung bunuh diri.

Mengapa kasus bunuh diri tidak dianggap serius

Meskipun pemerintah melalui Kementerian Kesehatan melakukan langkah-langkah tindakan pencegahan dan mendorong masyarakat untuk berempati dengan orang yang memiliki kecenderungan bunuh diri. Dan selain itu juga dari sisi hukum melalui Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2002 tentang menetapkan hukuman penjara paling lama empat tahun bagi siapa pun yang sengaja mendorong orang lain untuk bunuh diri, menolongnya dalam perbuatan itu, atau memberi sarana kepadanya untuk melakukannya. bunuh diri.

Nyatanya, kasus bunuh diri masih saja meningkat. Ini dikarenakan, Di Indonesia, tidak banyak orang yang memahami kesehatan mental. 14% orang dengan gangguan jiwa pernah pasung seumur hidup dan 31,5% dipasung dalam tiga bulan terakhir. Selain itu, gangguan jiwa tidak tertangani pada 91% orang Indonesia. Ini mungkin menjadi salah satu alasan mengapa kasus bunuh diri tidak dianggap serius.

Selain itu juga, Stigma dan anggapan bahwa bunuh diri adalah aib, ini dibuktikan dengan masih ada orang di Indonesia yang menganggap bunuh diri sebagai aib dan tidak pantas untuk dibicarakan. Akibatnya, banyak keluarga lebih cenderung untuk tidak melaporkan kasus bunuh diri.

Kemudian kurangnya kesadaran tentang kesehatan mental, yang mana meskipun kesadaran tentang kesehatan mental telah meningkat dalam beberapa tahun terakhir, banyak orang di Indonesia masih menganggap orang dengan masalah kesehatan mental dikategorikan gila atau kerasukan setan. Selain itu, banyak orang yang menganggap orang yang mengalami gangguan kejiwaan sebagai pribadi yang tidak religius dan tidak dekat dengan Tuhan. Padahal gangguan kejiwaan adalah kondisi medis otak.

Dalam kesimpulannya, isu bunuh diri adalah masalah yang menjadi tanggung jawab bersama oleh individu, keluarga, masyarakat, dan pemerintah. Beberapa tindakan yang dapat diambil untuk mencegah bunuh diri adalah sebagai berikut:

Meningkatkan kesadaran masyarakat akan kesehatan mental

Menyediakan layanan kesehatan mental yang mudah diakses dan murah

Meningkatkan peran keluarga dalam membantu orang yang mengalami gangguan jiwa

Meningkatkan kesadaran tentang tanda-tanda dan tingkat risiko bunuh diri

Mendorong orang untuk mendapatkan bantuan ketika mereka mengalami masalah mental

Dalam menghadapi masalah kesehatan mental, penting untuk mengingat bahwa kita tidak satu-satunya. Jangan ragu untuk meminta bantuan dari profesional kesehatan mental atau berbicara tentang masalah kita dengan orang-orang yang kita sayangi.

Sumber:

Darurat Kesehatan Mental bagi Remaja

https://egsa.geo.ugm.ac.id/2020/11/27/darurat-kesehatan-mental-bagi-remaja/

Kementerian Kesehatan Ungkap Kasus Bunuh Diri Meningkat Hingga 826 Kasus

https://ugm.ac.id/id/berita/kementerian-kesehatan-ungkap-kasus-bunuh-diri-meningkat-hingga-826-kasus/

Menciptakan Harapan Melalui Tindakan Dalam Pencegahan Bunuh Diri

https://rsjrw.id/artikel/menciptakan-harapan-melalui-tindakan-dalam-pencegahan-bunuh-diri

Statistik Bunuh Diri

https://www.inasp.id/suicide-statistics

Maghfiroh, Fitria Nur. 2022. Meminimalisasi Kasus Bunuh Diri (Studi Maanil Hadis Riwayat Imam Tirmidhi Nomor Indeks 2043 Melalui Pendekatan Psikologi). Diakses melalui

http://digilib.uinsa.ac.id/55946/1/Fitria%20Nur%20Maghfiroh_E05218006.pdf

Insiden bunuh diri di Indonesia bisa empat kali 'lebih tinggi dari data resmi', menurut penelitian terbaru - Apa imbasnya?

https://www.bbc.com/indonesia/articles/ce9zm56z8v6o

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun