Mohon tunggu...
Fahliza Syahira
Fahliza Syahira Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Memasak, menulis

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Keheningan Berbicara Lebih Keras

23 Januari 2025   16:25 Diperbarui: 23 Januari 2025   16:20 18
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

“Ayah, Ibu, ada yang ingin ku beritahu,” katanya perlahan. Semua mata menatapnya, untuk pertama kalinya. “Aku... menang lomba melukis. Lukisanku akan dipamerkan.”

Mereka terkejut. Ningsih menatap Ardi dengan alis terangkat. “Lomba melukis? Sejak kapan kamu ikut-ikutan seni?”

Ardi menunduk. “Aku... sudah lama suka melukis. Hanya saja aku tidak pernah cerita bu.”

Pak Hadi menghela napas. “Kenapa kamu tidak pernah bilang sebelumnya?”

“Aku pikir... kalian tidak akan peduli,” jawab Ardi lirih. Suaranya bergetar, tapi ia tetap menatap mereka. “Aku merasa... aku tidak pernah ada di mata kalian.”

Kata-kata itu membuat ruangan sunyi. Ningsih menatap Ardi, lalu Lia, yang terlihat bingung dan terdiam.

“Apa yang kamu lukis?” tanya Lia, mencoba mencairkan suasana.

Ardi hanya tersenyum kecil. “Kalian akan melihatnya nanti.”

Hari pameran tiba. Lukisan Ardi dipajang di tengah galeri, dengan judul besar di bawahnya: “Keheningan yang Berbicara.” Pak Hadi, Ningsih, dan Lia berdiri di depan lukisan itu, tertegun.

Lukisan itu menggambarkan seorang anak kecil di tengah keluarga yang sibuk. Orang tuanya tampak berbicara, kakaknya tertawa, tapi anak itu berdiri sendiri, menatap mereka dengan mata penuh kesedihan. Detailnya begitu hidup, hingga mereka merasa seolah sedang melihat cermin.

“Ibu...” suara Lia pelan. “Ini... Ardi, ya?”

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun