Mohon tunggu...
Fahlevi Vici Febriyani
Fahlevi Vici Febriyani Mohon Tunggu... Mahasiswa - Public Relations - Universitas Mercu Buana

Nama : Fahlevi Vici Febriyani NIM : 44223010169 Mata Kuliah : Pendidikan Anti Korupsi dan Etik UMB Dosen : Prof.Dr. Apollo , Ak , M. Si. Universitas Mercu Buana Meruya

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Quiz_Diskursus Sigmund Freud dan Fenomena Kejahatan Korupsi di Indonesia_Fahlevi Vici Febriyani

15 Desember 2023   02:54 Diperbarui: 15 Desember 2023   02:54 310
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Canva By Fahlevi Vici Febriyani

Freud membandingkan kehidupan psikis manusia dengan gunung es yang mengapung di laut. Bagian kecil yang terlihat di atas air adalah alam sadar, sedangkan bagian besar di bawah permukaan air adalah alam bawah sadar. Ada juga daerah yang menghubungkan keduanya, yaitu alam pra-sadar (Alwisol, 2008: 14 mengutip dari Fikri, I. F., Ismail, S. N., Zainiyati, H. S., & Kholis, N. (2023)).

Freud membagi pikiran manusia menjadi tiga bagian utama. Pertama, alam sadar mencakup semua yang kita sadari pada saat tertentu seperti penginderaan langsung, ingatan, pemikiran, fantasi, dan perasaan. Kedua, alam pra-sadar adalah kenangan yang mudah diingat dan dapat dipanggil dengan mudah ke alam sadar. Ketiga, alam bawah sadar mencakup hal-hal yang sulit dibawa ke alam sadar, termasuk nafsu, insting, dan kenangan yang terkait dengan trauma (Boeree, 2006: 36 mengutip dari Fikri, I. F., Ismail, S. N., Zainiyati, H. S., & Kholis, N. (2023) ).

Freud mengasumsikan bahwa sebagian besar perilaku manusia berasal dari alam bawah sadar. Meskipun ide tentang alam bawah sadar bukanlah konsep baru, Freud membuatnya terkenal. Bagi Freud, alam bawah sadar adalah sumber dari motivasi, dorongan, dan keinginan dalam diri manusia (Atkinson dkk., tanpa tahun: 271). Freud percaya bahwa tindakan manusia lebih sering dipengaruhi oleh motif bawah sadar daripada penalaran rasional. Meskipun banyak psikolog tidak sepenuhnya setuju dengan pandangan Freud tentang konsep bawah sadar, mereka mungkin setuju bahwa tidak semua aspek kepribadian kita sepenuhnya disadari oleh kita sendiri.

Canva by Fahlevi Vici F
Canva by Fahlevi Vici F

Tiga Tingkat Kesadaran Menurut Sigmund Freud

Freud melihat manusia sebagai suatu sistem energi yang rumit. Energi ini berasal dari makanan yang kita makan dan digunakan untuk berbagai aktivitas seperti peredaran darah, pernapasan, gerakan otot, pengamatan, berpikir, dan mengingat.

Menurut Freud, manusia dipengaruhi oleh kekuatan-kekuatan irasional, motivasi tak sadar, kebutuhan biologis, dan dorongan naluriah. Selain itu, peristiwa psikoseksual yang terjadi selama lima tahun pertama kehidupan juga memainkan peran penting dalam menentukan perilaku seseorang.

Freud berpendapat bahwa energi dapat berubah dari energi fisik menjadi energi psikis atau sebaliknya. Ketika energi digunakan untuk aktivitas psikologis seperti berpikir, energi tersebut menjadi titik pertemuan antara energi jasmaniah dan energi kepribadian seperti id dan instink-instinknya. Instink-instink ini mencakup semua energi yang digunakan oleh tiga struktur kepribadian, yaitu id, ego, dan superego, untuk menjalankan fungsinya.

Dinamika kepribadian melibatkan cara energi psikis dibagikan kepada id, ego, dan superego. Menurut Freud, perilaku seseorang lebih kompleks daripada yang mungkin mereka sadari. Freud juga berpendapat bahwa perilaku manusia ditentukan oleh kekuatan irasional yang berasal dari dorongan biologis dan dorongan naluri psikoseksual selama enam tahun pertama kehidupan.

Freud menekankan bahwa tantangan terbesar bagi manusia adalah bagaimana mengendalikan dorongan agresif. Bagi Freud, rasa resah dan kecemasan seseorang terkait dengan kesadaran bahwa umat manusia akan punah. Konsep menarik Freud melibatkan id (komponen biologis), ego (komponen psikologis), dan superego (komponen sosial).

1. Id (das Es)

Id adalah bagian dalam sistem kepribadian yang muncul sejak kita lahir. Setiap orang memiliki id saat baru dilahirkan, dan ini adalah tempat di mana naluri-naluri dasar kita berada. Kita bisa membayangkan id seperti kawah yang selalu aktif dan bersemangat, yang tidak tahan terhadap ketegangan dan selalu berusaha untuk menghilangkannya secepat mungkin.

Fokus utama id adalah mencari kesenangan dan menghindari rasa sakit. Dengan kata lain, id beroperasi secara tidak sadar dan selalu berusaha memuaskan kebutuhan dasar kita sesuai dengan prinsip kesenangan. Id dapat dianggap sebagai bagian dalam diri kita yang selalu ingin memenuhi keinginan naluriah, seperti makan, minum, menghindari rasa sakit, dan merasakan kenikmatan seksual.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun