6. Sabenere (Sebenarnya): Seorang pemimpin harus selalu mencari kebenaran dalam setiap tindakan dan kebijakan, serta bertindak secara jujur dan transparan.
Dengan menerapkan konsep Enam Sa ini, seorang pemimpin dapat berperan dalam mencegah korupsi dalam konteks organisasi maupun masyarakat. Prinsip-prinsip ini membantu menciptakan lingkungan yang integritasnya terjaga, di mana keputusan dan tindakan didasarkan pada nilai-nilai moral dan kebenaran.
Referensi:
Achmad, S. W. (2020). ILMU BAHAGIA KI AGENG SURYOMENTARAM Sejarah, Kisah, dan Ajaran Kemuliaan (Vol. 103). Araska Publisher.Â
RIYANTO, A. A. FILOSOFI MULUR MUNGKRET KI AGENG SURYOMENTARAM SKRIPSI.Â
MUAWWALUL BAHAFI, A. L. A. M. S. Y. A. H., & Bakri, S. (2022). KONSEP "ENAM SA" SURYOMENTARAM SEBAGAI ALTERNATIF PSIKOTERAPI SUFISTIK DALAM MENGHADAPI PANDEMI COVID-19 (Doctoral dissertation, UIN Raden Mas Said Surakarta).Â
Saputri, D. D. (2017). PENERAPAN PEMBELAJARAN MENGGUNAKAN METODE MULUR MUNGKRET DI KELAS VI SD SENDANGSARI PAJANGAN BANTUL (TINJAUAN TERHADAP KONSEP DAN PEMIKIRAN KI AGENG SURYOMENTARAM). Prodi PGSD Universitas PGRI Yogyakarta.Â
Kholik, A., & Himam, F. (2015). Konsep Psikoterapi Kawruh Jiwa Ki Ageng Suryomentaram. Gadjah Mada Journal of Psychology (GamaJoP), 1(2), 120-134.Â
Bonneff, M., & Crossley, S. (1993). Ki Ageng Suryomentaraman, Javanese Prince and Philosopher (1892-1962). Indonesia, (57), 49-69.Â
Andriyansah, R. (2018). Asketisme dalam perspetif Ki Ageng Suryomentaram (Bachelor's thesis, Jakarta: Fakultas Ushuluddin UIN Syarif Hidayatullah).
Wahyudi, M. N. (2022). KONSEP AJARAN KAWRUH JIWA KI AGENG SURYOMENTARAM (Doctoral dissertation, UIN SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA). Â