Mohon tunggu...
Faedhal Amjad Nawaf
Faedhal Amjad Nawaf Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Muhammadiyah Jakarta

hobi berolahraga

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Implementasi Model Satu Tahap dan Dua Tahap Komunikasi Massa saat Ini di Indonesia

5 Juli 2024   11:00 Diperbarui: 5 Juli 2024   11:08 54
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ruang Kelas. Sumber Ilustrasi: PAXELS

Paul Lazarsfeld dan Elihu Katz menawarkan model komunikasi massa dua tahap. Dalam model ini, pemimpin opini, atau pemimpin opini, adalah orang pertama yang menerima pesan dari media massa dan kemudian menyebarkannya kepada audiens lainnya. Dengan adanya platform media sosial di mana influencer dan pemimpin opini memainkan peran penting dalam menyebarkan informasi, model ini semakin relevan di Indonesia.

 

1. Kelebihan Model Dua Tahap

  - Pengaruh Opinion Leader: Pesan yang disampaikan melalui opinion leader sering kali lebih dipercaya dan diikuti oleh audiens.

  - Interaksi Lebih Baik: Adanya interaksi dua arah antara opinion leader dan audiens dapat membantu memperjelas pesan.

2. Kekurangan Model Dua Tahap

  - Ketergantungan pada Opinion Leader: Efektivitas pesan sangat bergantung pada pengaruh dan kredibilitas opinion leader.

  - Risiko Manipulasi: Opinion leader dapat memanipulasi pesan sesuai dengan kepentingan pribadi atau kelompok.

Studi Kasus

Kasus 1: Kampanye Vaksinasi  COVID 19 di Indonesia

Pemerintah Indonesia menggunakan model satu tahap dan dua tahap dalam kampanye vaksinasi selama pandemi COVID-19. Model satu tahap menggunakan media cetak, radio, dan televisi untuk menyebarkan informasi tentang pentingnya vaksinasi. Model dua tahap melibatkan tokoh masyarakat dan influencer media sosial untuk menyebarkan pesan vaksinasi untuk mencapai kelompok demografi yang lebih spesifik dan meningkatkan kepercayaan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun