Penyebaran informasi kepada khalayak luas melalui media massa seperti televisi, radio, surat kabar, dan internet disebut komunikasi massa. Model komunikasi massa telah mengalami perkembangan yang signifikan di era digital saat ini. Dalam konteks ini, dua model komunikasi massa yang paling sering dibahas adalah model satu tahap dan dua tahap. Model satu tahap mengacu pada komunikasi langsung dari media massa ke audiens, sementara model dua tahap membahas peran opinion leader dalam menyampaikan informasi kepada audiens dari media massa. Dalam artikel ini, kami akan membahas penggunaan kedua model tersebut di Indonesia, serta studi kasus yang relevan.
Â
Model Satu Tahap Komunikasi Massa
Model satu tahap komunikasi massa adalah model tradisional di mana pesan atau informasi disebarkan langsung dari media massa ke audiens. Dalam konteks Indonesia, model ini masih relevan dan digunakan secara luas. Media seperti televisi dan radio masih memainkan peran penting dalam menyampaikan informasi kepada masyarakat.
1. Kelebihan Model Satu Tahap
  - Efektivitas Jangkauan: Media massa seperti televisi dan radio dapat menjangkau audiens yang luas dan beragam secara cepat.
  - Kontrol Pesan: Penyampai pesan memiliki kontrol penuh terhadap isi dan penyampaian pesan.
2. Kekurangan Model Satu Tahap
  - Kurangnya Interaksi: Model ini tidak memungkinkan adanya interaksi dua arah antara penyampai pesan dan audiens.
  - Risiko Distorsi Pesan: Karena tidak ada feedback langsung, pesan yang disampaikan bisa saja ditafsirkan berbeda oleh audiens.
Model Komunikasi Massa Dua TahapÂ