Paul Lazarsfeld dan Elihu Katz menawarkan model komunikasi massa dua tahap. Dalam model ini, pemimpin opini, atau pemimpin opini, adalah orang pertama yang menerima pesan dari media massa dan kemudian menyebarkannya kepada audiens lainnya. Dengan adanya platform media sosial di mana influencer dan pemimpin opini memainkan peran penting dalam menyebarkan informasi, model ini semakin relevan di Indonesia.
Â
1. Kelebihan Model Dua Tahap
 - Pengaruh Opinion Leader: Pesan yang disampaikan melalui opinion leader sering kali lebih dipercaya dan diikuti oleh audiens.
 - Interaksi Lebih Baik: Adanya interaksi dua arah antara opinion leader dan audiens dapat membantu memperjelas pesan.
2. Kekurangan Model Dua Tahap
 - Ketergantungan pada Opinion Leader: Efektivitas pesan sangat bergantung pada pengaruh dan kredibilitas opinion leader.
 - Risiko Manipulasi: Opinion leader dapat memanipulasi pesan sesuai dengan kepentingan pribadi atau kelompok.
Studi Kasus
Kasus 1: Kampanye Vaksinasi  COVID 19 di Indonesia
Pemerintah Indonesia menggunakan model satu tahap dan dua tahap dalam kampanye vaksinasi selama pandemi COVID-19. Model satu tahap menggunakan media cetak, radio, dan televisi untuk menyebarkan informasi tentang pentingnya vaksinasi. Model dua tahap melibatkan tokoh masyarakat dan influencer media sosial untuk menyebarkan pesan vaksinasi untuk mencapai kelompok demografi yang lebih spesifik dan meningkatkan kepercayaan.