Mohon tunggu...
Fadzul Haka
Fadzul Haka Mohon Tunggu... Wiraswasta - Follow Thyself!

Wirausahawan yang menyamar jadi penulis. Di samping tulis-menulis dan berdagang, saya mengaktualisasikan gelar Sarjana psikologi dengan merintis riset mengenai dramatherapy dan poetry therapy secara otodidak. Nantikan tulisan saya lainnya: Cerpen dan Cerbung Jum'at; Puisi Sabtu; dan Esai Minggu. Saya senang jika ada kawan diskusi, jadi jangan sungkan-sungkan menghubungi saya: email: moch.fariz.dz13@gmail.com WA: 081572023014

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

"Beyond Sexism" (Sebuah Orasi)

28 Maret 2018   10:47 Diperbarui: 28 Maret 2018   10:59 592
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

[1] De Beauvoir, Simone. (2016). Second Sex. Yogyakarta: Narasi-Pustaka Promethea, hal. Xii.  

[2] Anugrah, Dea. (2016). Bakat Menggonggong. Yogyakarta: Mojok, hal 77-78.

[3] Simone De Beauvoir. Op. cit., hal. xxvii.  

[4] Roets, A., Van Hiel, A., & Dhont, K. (2012). Is sexism a gender issue? A motivated social cognition perspective on men's and women's sexist attitudes toward own and other gender. European Journal of Personality, 26(3), 350-359. hal. 5.

[5] Ibid

Lihat juga, Allport, G. (1954). The nature of prejudice. Reading, MA: Addison-Wesley, hal. 9.

[6] Calogero, R. M., & Jost, J. T. (2011). Self-subjugation among women: exposure to sexist ideology, self-objectification, and the protective function of the need to avoid closure. Journal of personality and social psychology, 100(2), 211. hal. 212.

[7] Hassan, Fuad. (2014). Psikologi-Kita & Eksistensialisme. Depok: Komunitas Bambu, hal. 216.  

[8] Dalam bahasa Inggris diterjemahkan menjadi comprehensive. Istilah ini diusulkan oleh Jasper untuk mengatasi dikotonomi subjek-objek menjadi suatu ketunggalan (Lihat Hassan, hal. 216).

[9] Ibid

[10] Calogero. Op. cit., hal. 211.  

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun