Mohon tunggu...
Fadly Bahari
Fadly Bahari Mohon Tunggu... Penulis - Pejalan Sepi

Penjelajah dan Pengumpul Esensi

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Geoglyph bentuk Kuda Seluas 160 Hektar di Luwu Timur

7 Februari 2023   22:05 Diperbarui: 9 Februari 2023   19:17 1292
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Tanah berbentuk kuda di titik center antara titik Jabal Rahmah di Arab dengan suatu titik di Hawaii. Pengukuran menggunakan Google Earth. (dokpri) 

Di titik ini, pertanyaan yang muncul dalam pikiran saya adalah: "Apa benar ada tanah berbentuk kuda di tepi sungai Ussu? Jika ada, hasil penerjemahan nama Simapurusiang, terbukti akurat!"

Segera saya membuka google map. Tidak berapa lama, saya menemukan. memang ada!

Demikianlah, penemuan tanah berbentuk kuda di tepi sungai ussu melalui nama Simapurusiang (salah seorang Raja perempuan yang kharismatik di Kedatuan Luwu) tentu suatu hal yang luar biasa.

Siapa sesungguhnya sosok Simapurusiang ini? 

Dalam beberapa artikel lain, saya sudah mengulas hasil pelacakan saya terhadap sosok Simapurusiang yang sangat fenomenal di Sulawesi selatan umumnya dan di Kedatuan Luwu pada khususnya.

Artikel tersebut antara lain:

Berikut ini ringkasan kesimpulan hasil pelacakan saya tersebut....

Pertama

Yang dikenal sebagai Datu Simapurusiang di Luwu (dan Sulawesi selatan pada umumnya) adalah Ratu Sima Lingji dari Cina. Ia adalah mantan permaisuri Kaisar Jing, kaisar terakhir dari Dinasti Zhou Utara. 

Itulah mengapa dalam naskah Lontara Luwu, Simapurusiang dijuluki 'DATU CINA', karena memang, sebelum menjadi Raja di Luwu, ia adalah seorang permaisuri di negeri Cina. Tapi tidak lama. 

Tahun 579 Kaisar Xuan mengambilnya menjadi istri putranya (Kaisar Jing). Usia Sima Lingji saat itu tidak tercatat dalam sejarah (diperkirakan sekitar 9 - 11 tahun), namun Kaisar Jing saat itu berusia enam tahun. 

Pernikahan dini semacama ini umum terjadi dalam tradisi xianbei. Ini seperti pernikahan Temujin atau Jenghis Khan yang berusia 9 tahun dengan istri pertamanya Borte yang berusia 10 tahun.

Tahun 580 Kaisar Xuan meninggal. Yang Jian (Ayah dari istri Kaisar Xuan atau kakek dari Kaisar Jing) bergerak merebut takhta. Tahun 581 Yang Jian berhasil - lalu menghukum mati Kaisar Jing dan seluruh anggota dari klan Yuwen kekaisaran Zhou Utara. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun