Mohon tunggu...
Fadly Bahari
Fadly Bahari Mohon Tunggu... Penulis - Pejalan Sepi

Penjelajah dan Pengumpul Esensi

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Bashrah, Tempat Hijrah Umat Muslim Akhir Zaman

3 Februari 2023   00:00 Diperbarui: 3 Februari 2023   00:04 1898
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Jembatan Saraighat membentang sepanjang 1,49 km di atas sungai Brahmaputra, Menghubungkan Guwahati dengan sisi utara sungai Brahmaputra (dokpri) 

Bagi yang belum sempat membaca silahkan baca di artikel-artikel di bawah ini (sebaiknya baca sesuai urutan):

Nama tempat bernama "BASHRAH" dan sungai bernama  "DIJLAH"

Dengan konsisten pada hipotesis sebelumnya, bahwa wilayah ASSAM (di timur laut India) sebagai negeri ASH-SHAM yang dimaksud dalam hadis Nabi Muhammad, maka wilayah Bashrah, dan sungai Dijlah yang disebut Nabi sebagai "salah satu negeri dari negeri-negeri orang-orang yang berhijrah," saya pikir mestilah pula dicari di sekitar wilayah Assam.

Atas pertimbangan ini, maka wilayah BATSHAR di distrik Nalbari, Assam, menjadi opsi yang paling memungkinkan. Selain bentuk fonetis BATSHAR yang identik dengan BASHRAH, letaknya yang juga dekat dengan sungai Brahmaputra memberi penguatan. Ini sebagaimana yang disebutkan dalam hadis bahwa di Basrah terdapat sungai Dijlah dan sebuah jembatan. 

Letak Batshar di Assam. (Dokpri) 
Letak Batshar di Assam. (Dokpri) 

Jembatan Saraighat membentang sepanjang 1,49 km di atas sungai Brahmaputra, Menghubungkan Guwahati dengan sisi utara sungai Brahmaputra (dokpri) 
Jembatan Saraighat membentang sepanjang 1,49 km di atas sungai Brahmaputra, Menghubungkan Guwahati dengan sisi utara sungai Brahmaputra (dokpri) 

Meskipun nama sungai Brahmaputra berbeda dengan nama sungai Dijlah yang disebutkan dalam hadits, namun, ada kemungkinan sebutan 'Dijlah' itu ada kaitannya dengan bentuk kata 'Dighala' yang dalam bahasa setempat (bahasa Bengali)  berarti "panjang". 

Sementara dalam bahasa etnis lokal (etnis Bodo) bentuk 'di' ekuivalent atau setara maknanya dengan 'sungai'. Hal ini ditunjukkan oleh nama-nama sungai di wilayah ini yang umumnya berawalan suku kata 'di'. Seperti: Dikhan, Dikhu, Dikrang, Digaru, Dichu, Diputa, Diphang, Diphu, Diphlu, Dibong, Dibru, Dima, Dimla, Dimu, Dilao (Brahmaputra), Dilih, dan masih banyak lagi.

Berikut ini penjelasannya dalam buku Bengali and Other Related Dialects of South Assam...

Sudhamsu Sekhara Tunga:
Sudhamsu Sekhara Tunga: "Bengali and Other Related Dialects of South Assam", 1995: 13 (dokpri) 

Jadi, sungai Dijlah yang disebutkan dalam hadits, bisa jadi merujuk pada kata 'Dighala' yang memiliki makan 'panjang' dan mengandung bentuk 'di' yang berarti sungai. Sehingga Dighala bisa bermakna sungai yang panjang atau sungai yang lebar. Ini setidaknya sesuai dengan badan sungai Brahmaputra yang lebar. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun