Silakan baca pembahasan terperinci saya mengenai bencana di masa nabi Ibrahim dalam artikel ini: Hantaman Meteor yang Mengakhiri Peradaban Timur Tengah
Dampak sistemik yang paling parah dari tumbukan meteor itu adalah kekeringan hebat (mega drought) yang berlangsung sekitar 300 tahun. Penelitian ilmiah hari ini mengungkap bahwa dari Irak hingga semenanjung Sinai (termasuk di antaranya Suriah, Lebanon dan Palestina) dan sebagian besar timur tengah pada umumnya, adalah wilayah utama yang mengalami kekeringan parah tersebut.
Menurut para ilmuwan, efek bencana yang ditimbulkan hantaman meteor itu dapat menjelaskan misteri mengapa begitu banyak budaya mengalami penurunan tiba-tiba di sekitar 2200 SM (4200 tahun yang lalu).Â
Kekaisaran Akkadia, menurut mereka, dilanda kekeringan 300 tahun dan benar-benar mengering. Sebuah analisis mikroskopis kelembaban tanah di reruntuhan kota-kota Akkadian di tanah pertanian utara, mengungkapkan bahwa serangan kekeringan berlangsung cepat dan konsekuensinya parah, mulai berlangsung sekitar 2200 SM.
Pengamatan keramik dan artefak lainnya sebagai pelacakan bukti keberadaan orang Akkadia di Tell Leilan dan kota-kota utara lainnya, menunjukkan fakta pada para arkeolog tentang adanya kesenjangan 300 tahun dalam pendudukan manusia di Tell Leilan dan kota-kota tetangga. Interval tanpa tanda-tanda aktivitas manusia tersebut dimulai sekitar tahun 2200 SM.
Denga kata lain. hasil penelitian ini menggambarkan bahwa beberapa wilayah pemukiman di Timur tengah sempat kosong ditinggal pergi  penduduknya, dan sama sekali tidak dihuni manusia hingga sekitar 300 tahun lamanya.
Demikianlah jika dikatakan nabi Ibrahim hijrah ke Palestina atau ke wilayah nejev (di Israel selatan) menurut tradisi Yahudi dan Kristen, bisa dikatakan itu sama saja tidak menghindari bencana.Â
Jadi, di manakah letak Ash-Sham (tempat hijrah nabi Ibrahim) yang disarankan nabi Muhammad sebagai tujuan hijrah kaum muslim akhir zaman?
Dalam tulisan sebelumnya "Rahasia di Balik Tata Letak Ka'bah" saya telah mengulas bahwa yang ingin disimbolisasi nabi Ibrahim dengan menempatkan Maqam-nya di sebelah utara Ka'bah adalah tentang eksistensinya di wilayah Bangladesh.
Bukti-bukti eksistensi nabi Ibrahim di wilayah Bangladesh telah saya ulas dalam banyak artikel lainnya, seperti:
- "Siang River" (Sungai Siang) Nama lain Sungai Brahmaputra, Bukti Kaum Madyan Berasal dari Kawasan Benggala
- "Meghalaya" Sisi Paling Bersejarah di Bumi yang Jarang Diketahui (dan Sebagai Wilayah Tujuan Hijrah Nabi Ibrahim di Masa Kuno)
- Temuan Jejak Migrasi Nabi Ibrahim 4200-an Tahun Lalu [update]
- Ini Bencana di Masa Nabi Ibrahim yang Berdampak Global dan Meruntuhkan Banyak Peradaban
- Fakta yang Menguatkan Dugaan Dewa Brahma Sebagai Personifikasi Nabi Ibrahim
- Mungkinkah Furqan (Pembeda) Sama dengan Veda (Beda)?
Dan jika nabi Muhammad mengatakan bahwa wilayah yang menjadi tempat hijrah nabi Ibrahim bernama ASH-SHAM, maka, sangat mungkin itu merujuk pada wilayah ASSAM yang berada di bagian timur laut  India.
Bukan saja karena secara fonetis ASH-SHAM bisa dikatakan serupa bunyi penyebutannya dengan ASSAM, tetapi juga didukung oleh banyak tinjauan yang memiliki argumentasi yang kuat. Mulai dari tinjauan aspek filologi, yakni analisa cerita kuno dalam tradisi etnis Dimasi (pribumi), tinjauan aspek genealogi mereka, dan masih banyak lagi.