Bagi yang belum sempat membaca silahkan baca di artikel-artikel di bawah ini (sebaiknya baca sesuai urutan):
- Temuan Jejak Orang Madyan, Aikah, dan Rass yang Disebut dalam Al-Quran
- Makna yang Terselubung dari Nama Nabi Syuaib
- Meghalaya, Sisi Paling Bersejarah di Bumi yang Jarang Diketahui
- Temuan Jejak Migrasi Nabi Ibrahim 4200-an Tahun Lalu
- Petaka Alam pada Masa Nabi Ibrahim yang Berdampak Global dan Meruntuhkan Banyak Peradaban
- Fakta yang Menguatkan Dugaan Dewa Brahma Sebagai Personifikasi Nabi Ibrahim
- Misteri di balik "Hajar Aswad, Maqam Ibrahim, dan Hijr Ismail" di Ka'bah
Nama tempat bernama "BASHRAH" dan sungai bernama  "DIJLAH"
Dengan konsisten pada hipotesis sebelumnya, bahwa wilayah ASSAM (di timur laut India) sebagai negeri ASH-SHAM yang dimaksud dalam hadis Nabi Muhammad, maka wilayah Bashrah, dan sungai Dijlah yang disebut Nabi sebagai "salah satu negeri dari negeri-negeri orang-orang yang berhijrah," saya pikir mestilah pula dicari di sekitar wilayah Assam.
Atas pertimbangan ini, maka wilayah BATSHAR di distrik Nalbari, Assam, menjadi opsi yang paling memungkinkan. Selain bentuk fonetis BATSHAR yang identik dengan BASHRAH, letaknya yang juga dekat dengan sungai Brahmaputra memberi penguatan. Ini sebagaimana yang disebutkan dalam hadis bahwa di Basrah terdapat sungai Dijlah dan sebuah jembatan.Â
Meskipun nama sungai Brahmaputra berbeda dengan nama sungai Dijlah yang disebutkan dalam hadits, namun, ada kemungkinan sebutan 'Dijlah' itu ada kaitannya dengan bentuk kata 'Dighala' yang dalam bahasa setempat (bahasa Bengali) Â berarti "panjang".Â
Sementara dalam bahasa etnis lokal (etnis Bodo) bentuk 'di' ekuivalent atau setara maknanya dengan 'sungai'. Hal ini ditunjukkan oleh nama-nama sungai di wilayah ini yang umumnya berawalan suku kata 'di'. Seperti: Dikhan, Dikhu, Dikrang, Digaru, Dichu, Diputa, Diphang, Diphu, Diphlu, Dibong, Dibru, Dima, Dimla, Dimu, Dilao (Brahmaputra), Dilih, dan masih banyak lagi.
Berikut ini penjelasannya dalam buku Bengali and Other Related Dialects of South Assam...
Jadi, sungai Dijlah yang disebutkan dalam hadits, bisa jadi merujuk pada kata 'Dighala' yang memiliki makan 'panjang' dan mengandung bentuk 'di' yang berarti sungai. Sehingga Dighala bisa bermakna sungai yang panjang atau sungai yang lebar. Ini setidaknya sesuai dengan badan sungai Brahmaputra yang lebar.Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H