Dalam Kitab Perjanjian Baru (Wahyu 21: 10-21) Kota Yerusalem baru dideskripsikan Yohanes (menurut visi kenabiannya) sebagai kota yang dasarnya berbentuk bujur sangkar dan dikelilingi oleh tembok yang terbuat dari yaspis. Tinggi, panjang, dan lebar kota tersebut memiliki dimensi yang sama - yaitu 12,000 stadia.
Ketebalan temboknya disebut 144 hasta. Ada 12 buah pintu gerbang pada tembok kota (masing-masing 3 buah di sisi utara, barat, selatan, dan timur), dan di atas pintu-pintu gerbang itu ada 12 malaikat, dan nama-nama 12 suku Israel tertulis di atasnya.Â
Tembok itu mempunyai 12 batu dasar, dan di atasnya tertulis kedua belas nama rasul Anak Domba. Dan pada kedua belas pintu gerbang itu dua belas mutiara (setiap pintu gerbang terdiri dari satu mutiara).
Atas deskripsi kota Yerusalem baru, yang menggunakan angka 12 dan 144, beberapa kalangan menganggap bahwa kota tersebut sebagai suatu bentuk simbolis. ini terutama didasari oleh pertimbangan bahwa pada wahyu 21:9 kota Yerusalem disebut sebagai "pengantin perempuan, mempelai Anak Domba" oleh Malaikat yang berbicara dengan Yohanes.
BERSAMBUNGÂ
(Next: Pembahasan tentang Kalpa dalam tradisi Hindu dan kaitannya dengan Kalender Wuku di Bali yang sebagian telah saya bahas dalam tulisan sebelumnya: 1 Detik Akhirat=420 Hari Dunia, Diisyaratkan Kalender Wuku di Bali)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H