Mohon tunggu...
Fadly Bahari
Fadly Bahari Mohon Tunggu... Penulis - Pejalan Sepi

Penjelajah dan Pengumpul Esensi

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

"Ghazwa Hind" dalam Nubuat Perang Akhir Zaman

8 Mei 2020   11:05 Diperbarui: 8 Mei 2020   11:09 4582
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
(sumber: www.pinterest.ru)   

Dari Abdullah bin Amr berkata, Sesungguhnya Rasulullah (shallallahu 'alaihi wasallam), bersabda: "Akan terjadi hijrah setelah hijrah, sebaik-baik penduduk bumi adalah yang tinggal di tempat hijrah Nabi Ibrahim (...) " (HR. Abu Dawud, Ahmad, Al-Hakim)

Bunyi hadis di atas memiliki keterkaitan dengan hadis berikut ini.  Dari Abu Bakrah, Rasulullah SAW bersabda: "Akan ada segolongan kaum dari umatku yang menetap di sebuah daerah yang mereka namakan Bashrah, di sisi sebuah sungai yang disebut Dijlah, dan di atas sungai itu ada sebuah jembatan. Penduduk daerah itu akan bertambah banyak, dan ia akan menjadi salah satu negeri dari negeri-negeri orang-orang yang berhijrah."

Dalam hadis lain disebutkan:

"Di akhir zaman nanti akan datang suatu kaum yang bernama Qanthura, wajah mereka lebar dan matanya sipit, hingga kaum itu sampai ke daerah tepian sungai lalu para penduduknya pecah menjadi tiga kelompok; satu kelompok pergi mengikuti ekor sapi dan binatang ternak (pergi ke tempat yang jauh dengan membawa binatang ternak mereka untuk bercocok tanam) hingga mereka hancur. 

Satu kelompok mengambil untuk keamanan mereka (mengajukan atau menerima jaminan keamanan dari bani Qanthura) hingga akhirnya menjadi kafir. 

Dan satu kelompok melindungi anak dan istri mereka dan berperang melawan musuh (Bani Qanthura) hingga mereka mati sebagai syuhada." (HR. Abu Dawud) 

Sejauh ini, para cendikiawan Islam umumnya menganggap jika Bashrah yang dimaksud hadis di atas adalah kota Basrah di Irak, sementara sungai Dijlah yang dimaksud adalah sungai Tigris. Namun penentuan ini bukan tidak memiliki silang pendapat.

Misalnya, Imam Syamsul Haq 'Azhim Abadi mengutip penjelasan imam al-Asyraf bahwa yang dimaksud dengan Bashrah dalam hadits ini adalah Baghdad. Alasannya, Dajlah adalah sebuah sungai, sementara jembatan Dajlah tersebut berada di tengah (atas) sungai Dajlah, bukan di tengah kota Bashrah sendiri. 

Begitu juga sebutan 'Dijlah' untuk sungai Tigris, hanya digunakan dalam orang berbahasa Arab saja, sementara dari sumber yang jauh lebih tua seperti Yunani Kuno menyebutnya 'Tigris' yang berarti " harimau ", dan dianggap diadaptasi dari Persia kuno 'Tigra', dan dari Elam yang juga menyebut 'Tigra'.

Dengan pertimbangan ini, saya pikir ada kemungkinan wilayah 'Basrah' dan sungai 'Dijlah' yang disebut dalam hadis Nabi, yang diklaim terletak di Irak, "mungkin telah pula mengalami kekeliruan penafsiran" seperti kekeliruan yang terjadi pada penafsiran Suriah sebagai wilayah Ash-Sham yang disebut nabi sebagai tempat hijrah Nabi Ibrahim dan akan pula menjadi tempat hijrah umat akhir zaman.

Sebagaimana yang telah saya bahas dalam tulisan sebelumnya, klaim Suriah dan sekitarnya sebagai tempat hijrah Nabi Ibrahim rasanya tidak masuk akal, disebabkan oleh karena alasan hijrah atau migrasi yang dilakukan Nabi Ibrahim tersebut adalah bertujuan untuk menghindari bencana kekeringan yang sangat parah. 

Sementara itu, penelitian ilmiah hari ini mengungkap bahwa wilayah Mesir, Suriah, Lebanon Palestina, hingga Irak, dan sebagian besar timur tengah pada umumnya adalah wilayah utama yang mengalami kekeringan parah tersebut. 

Sebagai alternatif, saya telah mengajukan pendapat, wilayah Meghalaya atau pun Assam di timur laut India, sebagai tempat hijrah Nabi Ibrahim yang sesungguhnya. Pendapat ini telah saya sampaikan dengan disertai banyak tinjauan argumentasi yang kuat. Mulai dari tinjauan aspek filologi, yakni analisa cerita kuno dalam tradisi etnis Dimasi (pribumi), tinjauan aspek genealogi mereka, dan masih banyak lagi.

Bagi yang belum sempat membaca silahkan baca di artikel-artikel di bawah ini (sebaiknya baca sesuai urutan):

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun