Mohon tunggu...
Fadly Bahari
Fadly Bahari Mohon Tunggu... Penulis - Pejalan Sepi

Penjelajah dan Pengumpul Esensi

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Artikel Utama

Pulau "Serendip Asli", Letak Gua Adam Sesungguhnya

17 Maret 2020   08:00 Diperbarui: 17 Maret 2020   15:56 4542
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Disebut "puncak Adam" oleh karena tradisi Kristen dan Islam meyakini jejak tapak kaki di atas puncak tersebut adalah milik Nabi Adam. Namun, ummat Buddha juga mengklaimnya sebagai milik Buddha, sementara tradisi Hindu mempercayainya sebagai jejak kaki dewa Siwa.

Orang Sinhala (kelompok etnis asli pulau Sri Lanka) sendiri menyebut Adam peak dalam beberapa nama. Kadang mereka menyebutnya Ratnagiri (bukit permata), Samantakuta (artinya: Puncak Saman), kadang juga disebut Samanalakanda yang merujuk pada dewa Saman, yang dipercaya hidup di atas gunung, atau pada kupu-kupu (samanalaya) yang sering mengunjungi gunung selama migrasi tahunan mereka ke wilayah tersebut.

Sementara dalam konteks agama, orang Sinhala menyebutnya Sri Pada (yang berasal dari bahasa Sanskerta), kadang dimaknai "telapak kaki suci". Ini mengacu pada tanda berbentuk tapak di bagian puncak gunung tersebut.

Adanya banyak klaim dari berbagai tradisi agama, tentunya menjadi tanda tanya besar; apakah memang Sri Lanka menjadi tempat awal eksistensi Adam pertama kali di bumi?

Memang, banyak riwayat dalam tradisi Islam yang menyatakan Adam diturunkan di India. Bahkan, salah satu bunyi hadist nabi Muhammad pun mengatakan bahwa empat nabi terdahulu (Nabi Adam, Nabi Seth, Nabi Idris, dan Nabi Nuh) berasal dari bangsa Suryani, yang besar kemungkinan, maksudnya, adalah bangsa Surya atau wangsa Surya.

Tapi apakah yang dimaksud adalah India di bawah Asia Selatan, ataukah Kepulauan India Timur atau "East Indian Archipelago" yang merupakan sebutan orang Eropa untuk di Indonesia di masa lalu?

Untuk dapat Menjawab teka-teki sejarah masa kuno dengan hanya mengandalkan informasi yang beredar selama ini rasanya memang sulit dilakukan. Karena itu, "irisan baru" dengan menggunakan "pisau bedah" yang baru pula, mesti diupayakan - sehingga dengan hal itu, perspektif atau sudut pandang baru tentang sejarah masa kuno bisa didapatkan.

Adapun jawaban atas harapan tersebut dapat diwujudkan dengan mengamati makna suatu toponim menurut aksara Hanzi - sebagaimana yang saya telah terapkan pada penelusuran nama gunung Judi (mengenai hal ini, silahkan baca di sini:  Ini Jawaban Misteri Bahtera Nabi Nuh ).

Dalam hal terkait pembahasan kita di dalam tulisan ini, pengamatan menggunakan aksara Hanzi terhadap toponim "serendip" sebagai tempat awal turun nabi Adam, penting untuk dicoba. 

Dan berikut ini hasilnya...

dokpri
dokpri

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun