Mengenai Henokh sendiri, Tradisi Islam dapat dikatakan dengan suara bulat mengidentifikasinya sebagai Nabi Idris. [ P. S. Alexander, "Jewish tradition in early Islam: The case of Enoch/Idrs," - in G. R. Hawting, J. A. Mojaddedi and A. Samely: Studies in Islamic and Middle Eastern texts and traditions in memory of Norman Calder, 2000: 11-29]
berikut ini beberapa komentar tentang Idris...
Al-Baizawi mengatakan: "Idris berasal dari keturunan Set dan nenek moyang Nuh, dan namanya adalah Uhnukh (Henokh). Ia disebut Idris dari kata "dars" yang artinya "mengajar", karena pengetahuannya tentang misteri ilahi, dan tiga puluh bagian tulisan suci Allah yang diungkapkan kepadanya. Ia adalah orang pertama yang belajar menulis, dan ia adalah penemu ilmu astronomi dan aritmatika.
Dalam Tarikh ath-Thabariy disebutkan bahwasanya Burd melahirkan Akhnukh yaitu Idris dan Allah mengangkatnya (Akhnukh) sebagai nabi. Saat itu, Nabi Adam telah berusia 622 tahun. Idris disebutkan menerima 30 suhuf.
Kamalan berkata, "Dalam buku Rauzatu'l-Ahbab, Ibn Jarir menceritakan bahwa Idris adalah teman istimewa dari salah satu malaikat surga, dan bahwa malaikat ini membawanya ke surga, dan ketika mereka tiba di surga keempat, mereka bertemu malaikat maut.
Malaikat itu bertanya kepada Malaikat Maut berapa tahun lagi sisa hidup Idris, dan Malaikat Maut berkata, "di mana Idris, karena aku telah menerima perintah untuk membawa kematian kepadanya? "Idris kemudian tetap di surga keempat, dan dia mati di sayap teman malaikatnya yang telah membawanya dari bumi."
Hal senada disampaikan pula oleh Ibnu Abi Hatim dalam tafsirnya yang meriwayatkan bahwa Nabi Idris wafat saat beliau sedang berada di langit keempat ditemani oleh seorang malaikat.
Abu'l-Faraj (dalam bahasa Latin , Abulpharagius) Seorang uskup Syria, filsuf, penyair, tata bahasa, tabib, komentator Alkitab, sejarawan, dan teolog, misalnya, mengatakan dalam bukunya Ta'rih muhtasar ed-duwal (ed. Salhani, hal. 11) bahwa Henokh (Hanuh) adalah identik dengan Hermes Trismegistus, yang oleh sementara orang Arab menyebutnya Idris. [Palestine Oriental Society : The journal of the Palestine Oriental Society,  1921: 198]
Literatur Islam menceritakan bahwa Idris dijadikan nabi pada sekitar usia 40, sama dengan usia Muhammad ketika diangkat sebagai Nabi. Diriwayatkan juga bahwa sebagai nabi, ia membagi waktunya menjadi dua.
Tiga hari digunakannya untuk berkhotbah dan empat hari semata-mata untuk ibadah menyembah Allah. Banyak komentator awal, memuji Idris karena memiliki kebijaksanaan dan pengetahuan yang luar biasa.
Eksegesis menunjukkan bahwa Idris adalah di antara orang pertama yang menggunakan pena serta menjadi salah satu dari orang pertama yang mengamati pergerakan bintang-bintang dan menetapkan bobot dan ukuran ilmiah - Atribut-atribut ini dapat dilihat konsisten dengan identifikasi Henokh dengan Idris, Hermes, ataupun Thoth.