Mohon tunggu...
Fadly Bahari
Fadly Bahari Mohon Tunggu... Penulis - Pejalan Sepi

Penjelajah dan Pengumpul Esensi

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Artikel Utama

Makna Sesungguhnya dari Nama "Sailendra"

17 Oktober 2019   11:02 Diperbarui: 17 Oktober 2019   20:01 2281
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pada umumnya para ahli sepakat bahwa nama Sailendra berasal dari bahasa Sanskerta, yakni gabungan kata Saila= gunung, dan Indra=raja, yang berarti "Raja Gunung". Inilah yang mendasari pendapat G. Coedes yang menganggap bahwa dinasti Sailendra berasal dari Fu-nan (Kamboja). Karena menurutnya Raja-raja Fu-nan disebut parwatabhupala yang berarti "raja gunung", sama dengan kata Sailendra. 

Tetapi beberapa Ahli sejarah Kamboja telah mengabaikan ini. Mereka berpendapat bahwa tidak ada bukti historis untuk gelar-gelar semacam itu pada periode Funan. (Jacques 1979; Vickery Michael. Funan Reviewed : Deconstructing the Ancients. In: BEFEO, 2003. pp. 101-143)

Prasasti-prasasti yang dibuat wangsa Sailendra menggunakan tiga bahasa: Melayu kuno, Jawa Kuno, dan Sanskerta. 

Tapi Prasasti Sojomerto (ditemukan di Kabupaten Batang , Jawa Tengah. Diperkirakan berasal dari akhir abad ke-7 atau awal abad ke-8 Masehi) yang pertama kali menyebutkan nama "Dapunta Selendra", menggunakan bahasa Melayu kuno.

Sementara itu, prasasti dengan penanggalan paling awal di Indonesia, di mana jelas disebutkan nama "dinasti Sailendra" sebagai Sailendravamsatilaka muncul pada prasasti Kalasan (diperkirakan berasal dari tahun 778 M, menggunakan bahasa Sanskerta). 

Jadi, jika di dalam Prasasti Sojomerto hanya menyebutkan "Dapunta Selendra", maka dalam prasasti kalasan telah dengan jelas menyebutkan Sailendra sebagai suatu wangsa, dinasti, atau keluarga.

Sebutan "dapunta" dalam prasasti Sojomerto kemudian oleh para ahli dikaitkan dengan nama Dapunta Hyang Sri Jayanasa yang ada disebutkan dalam prasasti kedukan bukit (prasasti ini ditemukan di Sumatera selatan, dan Dapunta Hyang Sri Jayanasa oleh para dianggap sebagai pendiri kerajaan Sriwijaya).

Suatu hal yang luput dari pencermatan para ahli sejarah terkait historiografi Asia tenggara adalah pencermatan isi prasasti (terutama yang selama ini disebut menggunakan bahasa melayu kuno) dalam perspektif Bahasa Tae' yang umum digunakan di Sulawesi selatan khususnya di Luwu dan Toraja.

Berikut ini tinjauan sebutan "dapunta" dan "sailendra" menurut perspektif Bahasa Tae'.

Arti "Dapunta Sailendra" dalam perspektif Bahasa Tae'
Bentuk kata "dapunta" besar kemungkinan terdiri dari: da (bentuk predikat, seperti de, the, atau la); dan, punta atau bunta' yang dalam Bahasa Tae' artinya "mustika."

Salah satu daerah di Tana Luwu yang masih menggunakan kata ini adalah: Baebunta di Luwu utara yang artinya "mustika air" (bae=air, bunta=mustika). Jadi arti Dapunta Sailendra dalam Bahasa Tae' adalah: mustika sailendra. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun