Mohon tunggu...
Fadly Bahari
Fadly Bahari Mohon Tunggu... Penulis - Pejalan Sepi

Penjelajah dan Pengumpul Esensi

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Artikel Utama

Hipotesis Letak Geografis Ho-ling di Sulawesi

8 April 2019   19:19 Diperbarui: 8 April 2019   23:47 1137
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dalam peta ini terlihat bahwa hingga tahun 1905, wilayah Lore tengah masih masuk dalam klaim kedatuan Luwu. Selain itu, keberadaan toponim Loeo di wilayah itu yang identik dengan nama Luwu tentu saja mesti pula dipertimbangkan (sumber: William H. Frederick & Robert L. Worden. Indonesia: a country study. Federal Research Division Library of Congress, 2011. hlm. 32)

Prof. Liang Liji Dalam bukunya "Dari Relasi Upeti ke Mitra Strategis - 2000 Tahun Perjalanan Hubungan Tiongkok-Indonesia", 2012, hlm. 42, mengatakan bahwa dalam kitab sejarah tiongkok kuno, negeri Po Li juga disebut Bo Ni atau F0 Ni.

Antara wilayah Malili di Sulawesi Selatan dengan wilayah Morowali, Lore hingga Poso di Sulawesi Tengah, secara historis, bisa dikatakan memang telah terjalin hubungan sejak ratusan tahun bahkan mungkin ribuan tahun lalu.

Hal ini setidaknya dibuktikan ketika masa pemberontakan DI/TII,  tempat pilihan pengungsian orang-orang di wilayah Malili dan sekitarnya adalah wilayah Sulawesi tengah. Yang bisa kita asumsikan bahwa daerah tujuan pengungsian mereka didasari adanya sanak keluarga di wilayah tujuan tersebut. 

Selain itu, asumsi ini dikuatkan pula dengan jejak sejarah bahwa sebagian besar wilayah di Sulawesi tengah hari ini, pada masa lalu, merupakan wilayah kedatuan Luwu. Klaim ini dapat pembaca simak dalam peta berikut ini...

Dalam peta ini terlihat bahwa hingga tahun 1905, wilayah Lore tengah masih masuk dalam klaim kedatuan Luwu. Selain itu, keberadaan toponim Loeo di wilayah itu yang identik dengan nama Luwu tentu saja mesti pula dipertimbangkan (sumber: William H. Frederick & Robert L. Worden. Indonesia: a country study. Federal Research Division Library of Congress, 2011. hlm. 32)
Dalam peta ini terlihat bahwa hingga tahun 1905, wilayah Lore tengah masih masuk dalam klaim kedatuan Luwu. Selain itu, keberadaan toponim Loeo di wilayah itu yang identik dengan nama Luwu tentu saja mesti pula dipertimbangkan (sumber: William H. Frederick & Robert L. Worden. Indonesia: a country study. Federal Research Division Library of Congress, 2011. hlm. 32)

Rujukan fakta lain bahwasanya negeri Po-li memang berada di kawasan tengah pulau Sulawesi dapat kita cermati dari catatan I-Tsing "Nan-hai-chi-kuei-nai-fa-chu'an " yang merinci negeri-negeri yang dilaluinya dalam perjalanan dari India ke Nusantara. Bunyinya sebagai berikut:

Di negara-negara laut selatan-terdiri dari sepuluh negara lebih-pada umumnya penduduknya menganut Mulasarwastiwadanikaya, meskipun ada kalanya ada yang juga memeluk Sammitinikaya; sekarang ada juga sementara pengikut kedua aliran lainnya (meskipun hanya sedikit jumlahnya).

Dihitung dari barat, yang pertama ialah negeri P'o-lu-shi, lalu negeri mo-lo-yeu, yang sekarang menjadi negeri Shih-li-fo-shih, Mo-ho-sin, Ho-ling, Tan-tan, Pem-pen, P'o-li, K'u-lun, Fo-shih-pu-lo, I-shan dan Mo-chia-man. Masih ada beberapa pulau kecil-kecil lagi; tidak dapat disebut semuanya di sini. (Prof. Dr. Slamet Muljana. Sriwijaya: 1960; 2006, hlm. 49)

Nan-hai-chi-kuei-nai-fa-chu'an,
Nan-hai-chi-kuei-nai-fa-chu'an," yang diterjemahkan J. Takakusu (1896) ke dalam bahasa Inggris dengan judul "A Record of the Buddhist Religion as Practiced in India and the Malay Archipelago".

Nama Wilayah yang disebutkan setelah Ho-ling yakni Tan-tan, Pem-pen, Po-li dan K'u-lun, sejauh ini telah saya identifikasi sesuai dengan nama beberapa wilayah di Sulawesi tengah. Bukan hanya secara fonetis sama, tetapi juga urutan posisi wilayah tersebut sesuai dengan yang dirincikan oleh I-Tsing. 

Berikut ini peta letak wilayah-wilayah tersebut.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun